Wihaji Buka Workshop Penguatan Da’i di SMK Al Syai’iriyah

Batang102 Dilihat

Batang, medianasional.id
Dengan semakin majunya teknogi dan peradaban yang kian maju pesat, Kedepan Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) mengantisipasi perubahan zaman yang semakin kompleks. harus menyiapkan kader – kader yang mumpuni seiring dengan perubahan zaman.

ADVERTISEMENT

Dalam kegiatan tersebut juga di hadiri Wakil Bupati Suyono, Ketua MUI KH. Zaenal Iroqi, Camat, Kapolsek dan Pengurus Majelis Wilayah Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Batang, para tamu undangan, dan ratusan para peserta.

Orang nomor satu di kabupaten Batang mengatakan, usai membuka Workshop Penguatan Da’i di SMK Al Syai’iriyah sore tadi, Tantangan kedepan sangat komplek, maka LDNU harus menyiapkan pendakwah yang berbeda dengan materi agama menjadi kewajiban, bela negara, dan tantangan kaum milienial seperti Narkoba serta kenakalan remaja. Limpung, (16/22019).

Wihaji menuturkan, Pendakwah atau da’i juga harus mengikuti kemajuan zaman, karena para remaja atau kaum milenial suka hal yang aneh dan penasaran dengan hal yang baru melalui media sosial.

Di katakan oleh orang nomer satu di kabupaten Batang itu, “LDNU harus melahirkan pendakwah milenia yang bersyiar di media sosial, yang kaum muda sekarang suka yang aneh – aneh tapi dalam syiarnya jangan meninggalkan agama dan religiusitas,” jelanya.

Ketua LDNU Kabupaten Batang KH. Sulton Syahrier mengatakan bahwa NU lahir di Indoensia untuk membentengi dan sebagai tameng NKR, yang saat ini sedang diuji berbagai model permasalahan disintegrasi bangsa, dengan menggunakan dalih agama yang akan merusak sendi -sendi keagamaan.

Putra Kyai sepuh mbah Syahrier itupun membeberkan, “sangat penting sekali adanya da’i yang mengajarkan tentang bela negara, persatuan dan kesatuan bangsa antar umat beragama karena negara kita adalah negara beragama, dengan ribuan pulau dan bahasa daerah yang harus tetap kita pertahankan,” jelas Putra Mbah Kyai Syahrier Plumbon.

Lanjut Gus Sulton sapaan akrabnya menerangkan, bahwa dakwah yang disampaikan nanti ada pembaharuan model, yang nantinya bisa diterima oleh masyarakat untuk memupuk kembali rasa cinta tanah air dan bela negara.

LDNU kabupaten Batang juga memiliki program yang bertujuan untuk melahirkan da’i yang mempunyai kemampuan syiar melalui teknologi Informasi ( IT), maka dari itu para da’i harus meningkatkan disiplin ilmu.

Gus Sulton mengatakan, bahwa kegiatan Workshop Da’i Aswaja diikuti oleh lima perwakilan MWCNU kecamatan se Kabupaten Batang, satu utusan pondok pesanteran, dengan total peserta 104 orang.

Lanjut Gus Sulton berharap, kepada da’i – da’i yang ikut dalam workshop ini untuk tidak masuk dalam ranah politk dalam berdakwah, karena pemilu wilayahnya partai politik.

Di akhir sambutannya putra kyai sepuh mbah Syahrier itu mengatakan, “Kita lebih konsen pada tataran NKRI dan kebangsaan bukan menjurus kepersoalan partai politik, karena NU di luar itu, kalaupun ada yang berbicara tentang itu merupakan hak individu masing – masing,” jelasnya. (PujiLeksono).

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.