Lampung utara, redaksimedinas.com – Rapuhnya hasil pekerjaan sebuah proyek infrastruktur disebabkan oleh lemahnya pengawasan. Tidak rajinnya Dinas terkait untuk blusukan, menjadi salah satu pemicu yang membuat rekanan berani bermain- main dengan proyek.
“Jika ada yang komplain baru dibenerin, jika tidak, ya dibiarkan. Ini faktanya dunia proyek sangat menyedihkan,” kata ketua DPP Lsm Repormasi Nopri, saat meninjau di lokasi.
Nasir, warga kecamatan Tanjung raja kabupaten Lampung utara, mengaku sangat kecewa atas hasil pekerjaan hotmix, rigit beton dan drainase yang baru -+3 bulan dikerjakan tapi sudah dihiasi lubang, dan ambruk drainasenya. Terlihat hotmixnya dan lapisan aspal yang batunya sudah bertaburan seperti kulit kacang di sejumlah titik.
“Kami warga yang melaluinya ini ada 4 desa, desa karang waringin, desa suka mulya, desa gunung katon, desa suka sari, karena banyak hasil pekerjaan kurang baik”, ujarnya.
Nasir menambahkan, “jalan ini merupakan akses satu satunya, maka sangat disayangkan jika kualitas hotmix, rigit beton dan drainase kerusakanya terdapat di mana mana. Kualitas jalan hotmix itu tidak jauh berbeda dengan pengerjaan jalan lapen,” ungkapnya. (Hendra)
