Video Begawi Adat Lampung Viral, Ini Penjelasan Sultan Kerajaan Skala Brak Kepaksian Pernong SPDB Edward Syah Pernong

Lampung Utara221 Dilihat
Kerajaan skala brak
Sultan Kerajaan Skala Brak Kepaksian Pernong yang dipertuan ke-23, SPDB Edward Syah Pernong dan Putra mahkota kerajaan Pangeran Alprince Syah Pernong. foto :ist. (medianasional.id/der)

Lampung Utara | medianasional.id-  Terkait viralnya video adanya penembakan ke udara saat acara begawi adat di Lampung Utara beberapa waktu lalu. Sebagai tokoh adat lampung Kepaksian Pernong. Sultan Kerajaan Skala Brak Kepaksian Pernong yang dipertuan ke-23 yang juga merupakan mantan Kapolda Lampung, Sai Batin Puniakan Dalom Beliau (SPDB) Brigjen Pol. (Purn.) Drs. Edward Syah Pernong, S.H., M.H. angkat bicara.

Edwardsyah Pernong menyatakan agar semua pihak dapat lebih jernih dalam menyingkapi permasalahan. “Ini merupakan salah satu kegiatan begawi adat dimana terdapat kearifan lokal dan pilar-pilar yang menjaga keberagaman dari sebagian masyarakat, dimana masyarakat lampung selama ini tertata dengan damai karena ada nilai-nilai adat yang berjalan dan dihormati mulai dari prinsip-prinsip piil pesenggiri, sakhai sambayan, nengah nyapur, bejuluk beadeg dimana ini merupakan pilar-pilar dari kearifan lokal tersebut,” ujarnya melalui pres rilis audio yang dikirimkan ke grup awak media. Jumat (20/9/2019).

Pun Edward sapaan akrab SPDB Edward Syah Pernong juga menyatakan, saat begawi tentu kehadiran massa meluapan kegembiraan dan emosionalitas, rasa syukur ini akan muncul terlebih akan ada pengangkatan gelar menjadi suttan atau penyimbang yang kelak mereka inilah yang akan menjaga segala nilai-nilai adat tersebut.

” Pada tahun 1950 malah menggunakan meriam untuk menyuarakan dentuman, dimana dentuman itu diartikan untuk menyuarakan bahwa mereka sedang menjaga dan melestarikan budaya lokal dan disatu sisi mungkin ada euforia  dari pihak keluarga yang kebetulan anggota kepolisian melakukan tembakan tembakan tersebut, hal ini merupakan tindakan yang lalai tapi kita jangan lalu membesar besarkan seolah olah ada prilaku yang begitu salah dan menyimpang serta jangan juga kita membikin suasana yang mengecam masyarakat sehingga masyarakat takut untuk mengadakan acara Adat tersebut,” ungkapnya.

“Kedepan kita harus lebih tertib dan saling mengingatkan untuk saling kontrol dan janganlah terlalu berlebihan menyikapinya karena kita merupakan bagian dari masyarakat tersebut yang bersama sama aparat ikut menjaga keamanan di bumi Lampung ini,” pungkasnya. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.