Tinjau Banjir, Bupati Pekalongan Berikan Bantuan

Jawa Tengah360 Dilihat

Kajen, redaksimedinas.com – Bupati Pekalongan H. Asip Kholbihi menyerahkan bantuan kepada anak-anak sekolah korban bencana banjir yang melanda Desa Tengeng Wetan Kecamatan Siwalan berupa tas tahan banjir dan seluruh perangkatnya seperti jaket, trining, kotak makanan dan peralatan sekolah lainnya.

Hal ini dilakukan supaya mereka tidak terpengaruh dengan banjir di wilayah Sragi. “Siwalan bagian selatan ini perlu mendapat penanganan khusus seperti pengerukan sungai dan saluran air karena tiap tahun kalau musim hujan tiba, Tengeng ini menjadi daerah langganan banjir,” ujarnya.

Sumbangan tersebut diserahkan langsung oleh Bupati Pekalongan yang datang ke lokasi, Minggu (4/2/2018) kemarin yang didampingi oleh Kepala BPBD Kabupaten Pekalongan Bambang Sujatmiko. “Akan kita petakan, mudah-mudahan segera ada solusinya. Drainase yang ada di pemukiman Tengeng Wetan ini akan kita integrasikan dengan sungai Wenong (Sungai Sragi Lama) mengingat sungai itu cukup besar sehingga bisa menampung seluruh curah hujan yang ada disini,” jelasnya.

Banjir yang melanda daerah Tengeng ini, lanjut Asip, perlu dievaluasi kembali karena menurutnya banjir ini bukan karena terdampak proyek tol tetapi sudah dari dulu memang menjadi daerah langganan banjir. Hal itu sedang dikaji dan akan ada penelitian lebih lanjut dari Dinas terkait apakah karena permukaan tanahnya yang rendah. “ Saya mohon masukan dari Kepala Desa dan juga masyarakat disini, supaya daerah yang terus mengalami banjir ini ada perubahan, meskipun banjirnya masih sangat terkendali,” harap Asip.

Lebih lanjut Asip mengatakan, meskipun sekarang aktifitas masyarakat sudah normal kembali, adalah menjadi tugas Pemkab. untuk memetakan persoalan yang selama ini menjadi langganan dari daerah Tengeng Wetan ini. “Nanti akan kita petakan, kita carikan treatment dan solusinya. Mudah-mudahan ada perubahan pada musim hujan yang akan datang, karena ada efek sosial yang menjadi tidak normal ketika banjir ini melanda, seperti tempat ibadah tidak berfungsi serta sekolah-sekolah menjadi terhambat,” tambahnya.

Asip sendiri mengaku dirinya berpikir keras supaya semua masalah ini teratasi seperti telah adanya terobosan untuk penanganan mereka para korban rob yang tinggal di tepi pantai. “Dulu masyarakat putus harapan, tapi alhamdulillah sekarang sudah pulih kembali,” jelas Asip. (Ari /451h&H-)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.