Terjadi Lonjakan Penumpang dari Arah Jawa Menuju Lampung Meski Dilarang Mudik

Lampung142 Dilihat

Lampung Selatan, Medianasional.id – Aturan dilarang mudik sudah diberlakukan pemerintah, meski demikian PT. ASDP Ferry Persero tetap beroperasi normal. Namun nampak terlihat penumpang dari arah Merak menuju Bakauheni mengalami kenaikkan menjelang puasa Ramadhan 1441 H. Sedangkan dari arah sebaliknya Bakauheni menuju Merak mengalami penurunan. Jumat 24 April 2020.

ADVERTISEMENT

Humas PT. ASDP Cabang Bakauheni Saifulahil Maslul Harahap saat di temui di kantor PT ASDP Cabang Bakauheni mengatakan kepada media ini .

“Semenjak berlakunya larangan mudik, dari Merak menuju Bakauheni dibandingkan sebelum adanya Covid mengalami penurunan, setelah dinyatakan pamdemi Covid 19 masuk Indonesia, penumpang mengalami lonjakan 700 ratus sampai 800 ratus penumpang pejalan kaki. Kemarin kamis malam sampai 1300 an begitu juga dengan kendaraan roda dua dan roda empat sama juga dari Merak menuju Bakauheni. Untuk kendaran logistik statistik masih normal. Untuk penumpang roda dua dan roda empat Bakauheni – Merak mengalami penurunan 50 persen, roda dua tidak sampai seratus, roda empat 300 an kendaraan yang menyeberang,” kata Saifulahil Maslul Harahap.

Beberapa penumpang yang diwawancarai oleh media, mereka mengeluh masalah faktor ekonomi saat berada di tanah rantau atau tidak adanya pemasukan walaupun kontrakan dibayar oleh perusahaan PT mereka berkerja. “Karena setiap hari beli makanan saja pakai uang pribadi dan lama-lama uang habis dan terpaksa keluarga di kampung nyuruh balik kampung, walaupun kita dilarang untuk mudik pada tahun ini,” kata salah satu penumpang pejalan kaki.

Arya Winanda, pemudik asal Palas, Lampung Selatan mengatakan, terpaksa harus pulang akibat sepinya orderan di Tangerang, kesehariannya berprofesi sebagai tukang sablon. Dia akan pulang hingga corona reda.

Nur Mega Karina Putri, pemudik asal Lampung Timur yang merantau di Tangerang sebagai baby sister memaksanya untuk mudik karena permintaan orang tua untuk balik kampung.

“Tidak kerasan karena sudah satu bulan diisolasi. Walau tetap digaji, tapi dia tidak kerasaan karena tidak leluasa. Dia akan di rumah orang tuanya, sampai wabah covid-19 reda,” kata Nur Mega.

Eko Rian merantau di Tangerang bekerja di salah satu bank mengaku mudik karena kantor meliburkan selama tiga bulan. “Libur tiga bulan tidak digaji dan ditanggung biaya ngontrak,” cetus Eko Riyan

Untuk tim tenaga medis berjumlah 20 orang yang stanby di pelabuhan cabang Bakauheni. Setiap penumpang pejalan kaki tetap dilakukan pemeriksaan sesuai prosedur yang berlaku demi keamanan bersama dan belum ada penumpang yang dinyatakan positif terpapar virus corona ( Covid) 19 di pelabuhan Cabang Bakauheni, meski kemarin ada penumpang yang sakit saat melakukan perjalan, tapi hasilnya masih negatif saat dibawa ke rumah sakit Bob Bazar Kalianda. (Amin Padri)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.