Taj Yasin Maimoen, Idul Qurban Menguatkan Rasa Kebersamaan

Semarang273 Dilihat

Semarang, medianasional.id Hari Raya Idul Adha /Idul Qurban tahun ini memang berbeda dengan tahun sebelumnya, Dimana saat sekarang ini suasana Qurban di tengah Pandemi Covid 19 yang sedang melanda seantero negeri. Mengingatkan kita semua untuk saling mawas diri, Momentum Idul Qurban sebagai pengingat hakikat qurban itu sendiri yang mempunyai makna spiritual dan sosial. Qurban sebagai ibadah mendorong tentang keikhlasan kita selaku umatNya yang memiliki keyakinan dan kepercayaan diri. Sedangkan Qurban dalam sudut pandang sosial bisa kita arrtikan sebagai umat islam dan selaku makhluk sosial untuk saling berbagi antar sesama.

ADVERTISEMENT

Seperti yang di ungkapkan Wakil Gubernur Jawa Tengah H Taj Yasin Maimoen saat mengisi Khutbah Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriyah di Masjid Baturrahman, Jum’at (31/7/2020). Saat ada pandemi yang belum berakhir kita semuanya berkurban membuang ego kita dan mengganti dengan kerelaan dan kebersamaan untuk membangkitkan semangat ekonomi masyarakat. Menggugah sedulur, tetangga dan semua warga untuk tetap bangkit, ampun nglokro dan putus asa.

Untuk itu, Pandemi covid 19 akan membawa hikmah, bahwa manusia perlu berkurban dengan tulus ikhlas dan saling menyadari antar sesama hingga tumbuh solidaritas didalam jiwa kita semua. Dari situlah lahir solidaritas antar warga masyarakat yang nantinya akan memperkokoh ekonomi kerakyatan di masa pandemi Covid yang serba sulit.

“Solidaritas harus kita tumbuhkan, mengingat bahwa Pandemik Covid 19 membuat ekonomi kerakyatan turun. Kalau hanya pemerintah saja tidak mungkin. Maka kita ajak segenap warga masyarakat untuk menumbuhkan solidaritas, supaya kita bisa bangkit dari krisis yang disebabkan virus Corona Ini, ” 3 Tutur Taj Yasin Maimoen.

Ia juga menambahkan, karena Idul Qurban kali ini dilakukan dalam situasi Pandemi Covid 19 dia mengingatkan supaya dalam proses penyembelihan hewan qurban maupun pendistribusian nya harus sesuai dengan protokol kesehatan. Jangan sampai menimbulkan kerumunan. Akan lebih baik apabila pemotongan hewan qurban tidak sekaligus diselesaikan pada hari H Idul Qurban, namun bisa dilakukan pemotongan hingga dua tiga hari usai hari H dan dilakukan di rumah pemotongan hewan.

Di Provinsi Jawa Tengah mendorong agar hewan qurban diarahkan untuk diolah menjadi makanan kaleng. Dengan dijadikan makanan kaleng, daging akan bertahan lebih lama dan bisa didistribusikan kepada masyarakat yang betul-betul membutuhkan.

“Yang ber-Qurban di Indonesia tidak sedikit dan penerimanya tidak mungkin menghabiskan daging Qurban dalam waktu satu hari. Memang kita dorong untuk mengkalengkan,” Jelas Wakil Gubernur Jawa Tengah H Taj Yasin Maimoen.

Ketua Panitia Qurban Masjid Baiturrahman, KH Multazam Ahmad menyampaikan, Masjid Baiturrahman menerima hewan kurban sejumlah 39 ekor. Yakni sapi sembilan ekor, termasuk 1 ekor sapi dari Wakil Gubernur Jawa Tengah H Taj Yasin Maimoen, satu ekor kerbau serta 29 ekor kambing.

“Hasil daging dari sejumlah hewan qurban akan dikemas menjadi dua ribu kantong, per bungkus masing-masing berisi ½ kg,” ungkapnya.

Hewan qurban akan diberikan kepada, Anak yatim, fakir miskin, sabilillah, dan jika jumlah daging memungkinkan, panitia merencanakan menjangkau Lembaga Pemasyarakatan. Teknis distribusinya nanti, dengan jemput bola. Aku #PujiLeksono

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.