Pemalang, medianasional.id – Alam hancur akibat keserakahan segelintir orang yang tidak memikirkan dampak dari bisnis ilegal, hal ini terjadi di provinsi jawa tengah dengan alasan membangun infrastruktur jalan, gunung, sungai, pantai semua dikeruk seperti di sungai comal desa Mbederan kecamatan bodeh kabupaten pemalang.
Puluhan titik penambangan gol C ilegal mulai dari bukit dan pematang sawah dikeruk guna menimbun proyek jalan tol jawa tengah, bahkan tidak luput juga lahan perhutani secara semena-mena diambil tanahnya oleh para pemain tambang.
Sementara dari para pihak yang berkompeten seperti Dinas sumber daya air maupun perhutani seolah tutup mata dengan dalih proyek pemerintah.
Dari keterengan masyarakat sekitar lokasi penambangan mengeluhkan tentang debu dan kerusakan jalan serta jembatan akibat dari muatan berlebihan mobil pengangkut yang dilakukan siang dan malam. Desa mbederan kecamatan bodeh kabupaten pemalang yang paling merasakan dampak kerusakan lingkungan.
Seperti yang dituturkan oleh Samiun (54), “dulu desanya asri hijau dan air sungai comal sangat jernih, banyak ikannya tapi sekarang airnya kuning dan tidak bisa dipakai lagi untuk MCK”, ungkap Samiun.
Sewaktu wartawan medianasional ke lokasi, memang semua kegiatan tambang berhenti karena ada jembatan di daerah bodeh yang terputus dan juga habis dioperasi oleh aparat terkait.
Untuk diketahui oleh masyarakat umum bahwa perizinan penambangan gol c di jawa tengah masih moratorium sampai batas yang tidak ditentukan. Jadi untuk izin penambangan baru jelas tidak ada, kecuali penambang resmi yang izinnya masih berlaku. Terkait penambangan di sungai comal kecamatan bodeh pihak SDA jawa tengah diduga melakukan pembiaran karena lokasinya di tengah lahan perhutani yang merupakan salah satu BUMN yang memiliki otoritas tersendiri. Apakah ada main mata antara pengusaha penambang liar atau tidak, semoga hal ini tidak berkelanjutan. (Red)
