Suma Sadu, 20 Tahun Berdagang Ikan Keliling Harapkan Bantuan Motor Berful Box

Gorontalo58 Dilihat

Gorontalo, Medianasional.id – Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Gorontalo akan membagikan kendaraan motor berful box kepada masyarakat pedagang ikan keliling. Tentunya ada yang berbahagia dan ada yang merasah sedih karena belum mendapat bantuan tersebut.

Ini dialami oleh beberapa masyarakat Kabupaten Gorontalo yang bertempat tinggal di pesisir danau limboto yang sehari-harinya mengait rejeki untuk mencari ikan dan menjualnya dengan menggunakan sepeda kumbang dan biasa hanya mengunakan jasa bentor untuk mengangkut hasil tangkapan.

Dengan menggunakan sepeda kumbang yang dikayuh menggunakan tenaga kaki mengelilingi daerah limboto, telaga, isimu dengan teriknya panas matahari dan hujan untuk memenuhi kebutuhan makan keluarga pun tidak cukup.

Dalam UUD 45 pasal 28H ayat (2) Setiap orang berhak mendapatkan kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan, ayat (3) Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembagan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermatabat.

Namun hal ini tidak didapatkan oleh salah satu warga Provinsi Gorontalo yang berdomisili di lingkungan 5 Kelurahan Hunggaluwa Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo. Suma Sadu yang profesinya sebagai nelayan dan pedagang ikan keliling menggunakan kendaraan sepeda kumbang.

Kepada medianasional.id, Sabtu (06/06/20) bertepatan dengan hari ulang tahun Gubernur Gorontalo yang ke 57, awak duduk bersama di teras rumah Suma Sadu.

Suma Sadu mengatakan, “profesi saya sebagai nelayan sudah 20 tahun dengan menangkap ikan turun jam 06.00 pagi pulang jam 12.00 siang dan hasil dari tangkapan ikan saya jual dengan menggunakan sepeda kumbang di wilayah Limboto, Talaga, Isimu. Pendapatan dari hasil jual ikan tergantung keadaan ikan yang terjual, biasanya Rp. 20.000 sampai Rp. 40.000,” ungkap Suma dengan muka yang sedih.

Biasa hasil dari penjualan ikan tidak cukup dengan biaya makan hari hari, (mati watiya mobuli to kios) begitu penyampaiannya dengan bahasa Gorontalo yang artinya saya berhutang di warung.

“Kalau saya berjual pake kendaraan bantuan pemerintah saya bisa bersaing dengan yang lain. Saya ini sudah berapa kali didata oleh petugas untuk mendapatkan bantuan sampai hari ini juga belum kunjung datang bantuan itu. Cuman orang lain yang dapat saya sudah 20 tahun berjualan ikan dengan sepeda kumbang tidak mendapat bantuan dari pemerintah,” lanjutnya.

“Ikan yang saya jual itu biasa Huluu, Payanga, Tola (ikan danau dalam bahasa gorontalo) sesuai dengan hasil tangkapan,” ujar ka Suama.

“Anu bo hemo make sepeda watiya dila meoriki target yang artinya kalau masih mengunakan sepeda hasil penjualan saya sedikit,” ungkanya dengan bahasa gorontalo.

Kasuma yang mempunyai 3 orang anak merupakan tulang punggung dari keluarga, mengharapkan kepada pemerintah untuk bisah memberikan bantuan kendaraan motor berful box agar meringankan beban tenaganya yang sering sakit sakitan ketika menjual ikan dengan mengayuh sepeda untuk melayani konsumennya.

Kadis Kelautan dan Perikanan Provinsi Gorontalo melalui Kabid Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Deddy Kasim diruang kerjanya Senin (08/06/2020) kepada medianasional.id bahwa pembagian kendaraan Motor Berful Box itu diberikan kepada pedagang ikan keliling.

“Deddy Kasim bahwa syarat untuk mendapatkan bantuan kendaraan harus memasukan proposal perorangan kepada kami dengan melampirkan KTP dan KK setelahnya nanti diferivikasi oleh tim dari Dinas,” ucapnya.

Lanjut Deddy ada pula yang kami beri bantuan setelah kami melihat langsung yang bersangkutan menjual ikan dengan menggunakan sepeda dan langsung kami data pada saat itu.

Dan biasanya kami berkoordinasi dengan Dinas KP Kota dan Kabupaten melibatkan Kelurahan Desa untuk mendata yang berhak untuk mendapatkan bantuan.

“Untuk TA 2020 kami menyediakan 60 unit kendaraan Motor Berful Box di bagikan kepada Pedagang ikan keliling yang berdomisili di Kota Gorontalo 7 unit, Bonebolango 14 unit Kabupaten Gorontalo18 unit, Gorontalo Utara 5 unit, Boalemo 7 unit dan Pohuwato 9 unit,” tutup Deddy Kasim.

Reporter : Rh

Editor : Drajat

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.