Selayang Pandang Lahirnya Balada Cinta Sufi Kendal di Pondok Pesantren Pring Jagad Sukodono Asuhan Gus Ilyas

Jawa Tengah, Kendal1019 Dilihat

KENDAL- medianasional.id- Tujuh penari dan di beberapa kesempatan bisa lebih banyak itu terus berputar-putar. Wajahnya tenang. Sesekali tangannya direntangkan, sesekali bersedekap dan mata terpejam.

Dalam hati hanya mengingat Allah. Gerakan itu terus diulang-ulang. Semakin lama perputaran tubuh itu semakin cepat.

Apakah mereka tidak pusing ? pertanyaan itu yang selalu muncul. Penari serempak menjawab. Tidak !, begitu jawab mereka.

Tarian sufi memang bukan kesenian khas Indonesia. Tarian ini muncul pada abad 13 yang lalu dan terinspirasi dari salah seorang penyair Sufi asal Persia yang bernama Maulana Jalaluddin Rumi. Rumi melakukan tarian Sufi pertama kalinya ketika sang guru spiritualnya meninggal dunia.

Tarian Sufi itu ia lakukan sebagai bentuk ekspresi kesedihan, dan sejak saat itu Rumi mulai berputar bahkan hingga 3 hari 3 malam.

Tarian unik tersebut terus berkembang di dunia hingga akhirnya sampai di Kabupaten Kendal Jawa Tengah.

Di Kabupaten Kendal sendiri, pada awalnya tarian Sufi ini dibawa oleh Pendakwah asal Kota Semarang, Kyai Budiharjono yang waktu itu bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Pring Jagad Sukodono Kendal, asuhan Gus Ilyas.

Singkat cerita beliau mengajarkan tari sufi di pondok pesantren tersebut dan memberikan mandat pada pengasuhnya Gus Ilyas untuk mengembangkan tari sufi di Kendal. Hingga lahirlah komunitas tari sufi dengan nama “Balada Cinta Sufi Kendal” pada Oktober 2020 lalu.

Di Kendal, “BALADA CINTA SUFI KENDAL” sendiri akhir akhir ini giat mengikuti berbagai acara keagamaan dan latihan rutin yang di Ketuai Mas Jindan Sufi dan Kang Nasikin Uwais (sebutan akrabnya) sebagai koordinatornya.

“Untuk di Pondok Pesantren Pring Jagad Sukodono Kendal, Asuhan Gus Ilyas, kita latihan setiap malam Rabu atau biasa kami singkat (Semar Padu),” kata Mas Jindan.

Mas Jindan menyebutkan bahwa saat ini anggota tari sufi Kendal sudah mencapai ratusan yang berasal dari beberapa Kecamatan di Kendal.

Dia juga mengaku, untuk lebih mengenalkan tari Sufi di Kendal pihaknya juga menggandeng Nyai Shuniyya Ruhama yang juga sebagai pembina Balada Cinta Sufi Kendal.

Selain itu juga melakukan sowan ke beberapa Pondok Pesantren, seperti Pondok Pesantren Al Istiqomah Weleri dan Pondok Pesantren Rondhotul Hidayah, Tapak Timur Ringinarum, asuhan Gus UL dan juga sudah latihan pada Jumat siang.

“Selain menari Sufi kami juga berlatih membaca dan menulis syair, tetang kecintaan pada Tuhan YME,” ungkapnya.

Sementara Koordinator Balada Cinta Sufi Kendal, Kang Nasikin Uwais mengaku mempunyai tujuan yakni, mengajak kaum muda mudi untuk semakin mencintai Sholawat dan semakin punya rasa cinta terhadap Allah SWT.

Pria asal Ringinarum Kendal itu juga mengatakan, Komunitas Sufi Kendal yang dibinanya ini, sudah sering diundang di berbagai acara seperti pengajian dan juga acara keagamaan Islam lainnya.

Walaupun ada beberapa kendala, namun seiring berjalannya waktu, jumlah anggota komunitas tari spiritual di Kendal sudah mencapai ratusan orang yang tersebar di Kendal.

Kendati tarian Sufi dilakukan di khalayak umum, namun tarian Sufi bukan sembarangan. Kang Uwais mengaku ada beberapa macam syarat dan persiapan yang harus dilakukan oleh si penari.

“Tarian berputar merupakan bentuk pemujaan kepada sang Maha Pencipta. Saat akan berputar juga ada beberapa trik khusus,” jelas Kang Uwais.

“Intinya disitu kita mensyiarkan agar memperbanyak bacaan dzikir maupun Shalawat kepada Sang Nabi Muhammad SAW,” imbuh Kang Uwais.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.