Bandar lampung, medianasional.id – Rabu 29 Agustus 2018, RH (39) kedatangan segerombolan orang yang mengaku debt kolektor. Karena sudah sore pukul 17.00 Wib maka RH meminta agar para debt kolektor tersebut datang lagi besok pagi, tapi mereka memaksa agar RH menemui kepala cabang BCA finance di kantor. Dengan terpaksa RHpun pergi ke kantor BCA Finance tapi kacabnya tidak ada sedang ke Jakarta.
RH pun pulang ke rumahnya di kupang kota teluk betung utara kota bandar lampung provinsi lampung. Alangkah kagetnya sesampai di rumah, RH mendapati mobil toyota Yaris th 2012 nopol BE 2451 DP miliknya tidak ada di garasi, sedangkan mobil posisi dikunci dan kunci mobil di simpan di warungnya depan rumah. Ketika di cek ternyata warungnya sudah di acak acak dan kjnci mobilpun tidak ada.
Pada pukul 20.00 wib RH mendatangi Polrestabes bandar lampung untuk melaporkan kejadian yang Ia alami, dan laporan diterima oleh anggota polrestabes bernama Rifki dan Lingga. Tapi sayang harapan RH untuk laporan ditolak karena tidak ada BPKB atau keterangan dari leasingnya, dan RH disarankan besok kamis (30/08) ke BCA Finance untuk minta surat keterangan. Dan dari pihak leasing yang ditemui oleh Darius mengatakan belum bisa karena kacab sedang ke jakarta.
Tidak mau nyerah begitu saja, RH akhirnya melaporkan musibah yang dialaminya ke polsek teluk betung utara, tapi sayangnya kanit belum bisa menerima laporan RH karena saat itu listrik sedang padam.
Dari keterangan RH, Ia mengaku sebenarnya sudah mencicil kredit mobilnya selama satu tahun dengan DP Rp 30 juta. “Jadi tidak mungkin saya membiarkan begitu saja debt kolektor mencuri mobil saya”, cetusnya saat dikonfirmasi. RH sendiri berniat melunasi sisa cicilannya ke BCA finance, namun ironisnya hal itu belum bisa Ia laksanakan lantaran kepala cabang tidak berada di kantor. Namun tindakan para oknum debt kolektor tersebut sangatlah merugikan, dengan mencuri mobil beserta kuncinya. Apakah memang aturan kerja di BCA finance demikian?
Reporter : Lukman
