RSUD Margono Soekarjo Purwokerto Beri Klarifikasi, Mengenai Pemberitaan Anak SD yang Diduga Keracunan Permen

Jawa, Jawa Tengah178 Dilihat

Purwokerto – RSUD Margono Soekarjo Purwokerto, memberikan klarifikasi terkait beredarnya kabar di media sosial, anak SD di Purwokerto, menjadi korban pil PCC.

 

Dokter anak RSUD Margono Soekarjo, Muhammad Mukhson kepada RRI Sabtu (23/9/2017) menjelaskan seorang anak berusia enam tahun, bernama Daniel Catur Lastiyo, siswa kelas 1 SDN 3 Purwokerto Kidul, Kecamatan Purwokerto Selatan masuk ke RSUD Margono Soekarjo pada Jum’at (22/9/2017) pagi, dalam keadan tidak sadarkan diri.

 

Dari keterangan orang tua, anak tersebut pada hari Rabu (20/9/2017) selepas sekolah, membeli permen susu bermerek dagang. Kemudian pada Kamis dini hari (21/9/2017), mengalami, muntah-muntah, demam dan kemudian tidak sadarkan diri.

 

“Jadi dari keterangan keluarga, anak ini membeli permen susu yang dijual murah. Kemudian pada Kamis dinihari, mengalami muntah-muntah,” kata dokter anak Mukhson didampingi oleh Direktur RSUD Margono Soekarjo dokter Haryadi Ibnu Junedi.

 

Dibawa ke RSUD Margono Soekarjo, masih dalam keadaan tak sadarkan diri, hingga Sabtu siang, atau lebih dari 24 jam. Dengan kondisi ini pihak rumah sakit melakukan pemeriksaan intensif, dan pengecekan sampel muntahan, dan darah di laboratorium.

 

Dijelaskan oleh Mukhson, untuk pasien yang disebabkan oleh pengunaan obat-obatan psikotropika, atau obat-obatan kimia, terdapat gejala meronta-ronta, akan mulai sadar sekitar 4 jam. Kemudian rentang waktu tidak sadarkan diri, dari mengkonsumi biasanya sekitar 3 jam. Namun dalam kasus Daniel, tidak sadarkan diri lebih dari 24 jam, dari mengkonsumi permen.

 

Kemudian dari hasil gejala dan pemeriksaan laboratorium, dokter Mukhson menjelaskan sementara ini, sakit Daniel disebabkan karena bakteri atau terjadinya infeksi, bukan karena mengkonsumsi permen yang mengandung obat kimia, atau pil PCC.

 

“Kesimpulan kami sementara ini, bukan karena obat-obat yan ada dalam permen, apalagi oleh pil PCC. Pasien anak seperti ini, kami juga sering menangani sebelum adanya marak kasus pil PCC menyeruak di masyarakat,” kata Mukhson.

 

Sementara itu, pihak keluarga meminta kepada wartawan untuk tidak memotret kondisi Daniel. Selain itu mereka tidak bersedia diwawancarai, dan menyerahkan pengobatan ini kepada pihak rumah sakit.

 

Dalam pesan berantai di media sosial yang tersebar luas, Daniel tak sdarkan diri akibat mengkonsumsi permen beracun dan mengandung PCC. Pesen berantai ini, dilengkapi foto kondisi Daneil, dan permen yang mirip obat. (RA)

Sumber :

http://www.rri.co.id/purwokerto/post/berita/437338/banyumas/dokter_anak_rsud_margono_soekarjo_purwokerto_anak_sd_yang_tidak_sadarkan_diri_bukan_karena_mengkonsumsi_permen_mengandung_pcc.html

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.