Road Show Forkompinda Berbuah Hasil, 18 Desa Siap Tanpa Money Politik

Batang64 Dilihat

Batang, medianasional.id
Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Batang, selama satu pekan secara maraton di 15 Kecataman yang ada di Kabupaten Batang telah gencar melakukan Road Show Pilihan kepala desa yang akan dilaksanakan secara serentak di 206 desa dari 248 desa yang ada di Kabupaten Batang.

Dalam Roadshow tersebut mendapat dukungan dari 18 desa di Kabupaten Batang yang menyatakan siap melaksanakan Pilkades beradab dan bermartabat, tidak hanya itu saja, mereka juga siap tanpa menggunakan money politik saat pemilihan.

“Harapan saya pilkades serentak ini menyenangkan dan tanpa money politik demi untuk kemaslahatan desa. Jadikan demokrasi pilkades yang menggembirakan bagi warganya,” ucap Bupati Batang Wihaji setelah melaksanakan Silaturahmi Kamtibmas di Kecamatan Reban Senin (16/9/2019).

Gerakan moral yang dilakukan oleh Forkompinda Batang itu mengkumandangkan anti money politik di dilaksanakan di 15 kecamatan, dalam setiap kegiatan menghadirkan semua calon kepala desa, panitia pilkades dan Badan Pemusyawarayan Desa ( BPD), dan tokoh masyarakat desa setempat.

“Ini merupakan gerakan moral sebagai bentuk ikhtiar kita untuk harapan dan masa depan yang lebih baik dan terciptanya kesejahteraan masyarakat desa, yang awalnya gerakan ini hanya 4 desa, terus bertambah 5,7, 14 sampai dengan 18 desa, bahkan mungkin ada susulan yang mendeklarasikan sendiri, yang belum terpantau, “Beber Wihaji.

Dengan bertambahnya desa yang melaksanakan Pilkades tanpa uang, ini menunjukan adanya pemahaman dan pendewasan masyarakat dalam berpolitik setelah adanya gerakan moral ini.
Kepala desa bukanlah pejabat politik, akan tetapi proses pemilihanya secara politik yang dipilih secara langsung oleh rakyat.

“Dan kalau memang berhasil melaksanakan tanpa money politik akan Akan ada bantuan keuangan desa Rp 100 sampai 200 juta,” jelas Wihaji.

“Oleh karena itu, kami harapakan ada kearifan lokal yang harus kita bangun untuk terlepas dari politik uang,” kata Wihaji

Biaya politik yang tinggi akan merubah niatan baik kepala desa terpilih untuk mengembalikan modalnya, kalau hal ini terjadi rakyat yang akan dirugikan dan tidak mungkin kesejahteraan akan terbangun.

Semangat kita bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah yaitu rasa memiliki terhadap Kabupaten Batang, maka gerakan moral pilkades bermartabat dan beradab tanpa money politik harus kita laksanakan dengan baik.

Ia juga berharap desa yang akan melaksanakan Pilkades tanpa politik uang harus belajar dengan Desa Kemiri Barat Kecamatan Subah, yang pada pemilihan sebelumnya tidak ada politik uang dan bisa terlaksana, kalau kemiri barat bisa maka desa lain pun kenapa tidak.

Adapun 18 desa siap Pilkades tanpa money politik yakni, Kecamatan Wonotunggal Desa Kreo, Sodong, Kemligi Kecamatan Tulis Desa Siberuk, Kecamayan Subah Kemiri Barat, Kecamatan Gringsing Desa Yosorejo, Kecamatan Reban Desa Reban, Kalisari, Candirejo, Pacet, Tambakboyo dan desa Sukomangli, Kecamatan Bawang Desa Candirejo, Kecamtan Tersono Desa Pujud, Boja, Rejosari Timur, Satrian, Kecamatan Banyuputih Desa Dlimas, dan Desa Timbang.

Dalam kesempatan tersebut Kapolres Batang AKBP Edi Suranta Sinulingga mengatakan, Kami bersama Forkopimda selalu menjaga dan menciptakan kondisi yang aman, tentram dan damai dalam proses Pilkades, maka kita menggelorakan gerakan moral no money politik, tapi apakah gerakan ini didukung atau tidak kita serahkan kepada masyarakat semuanya.

“Oleh karenanya semangat Forkopimda kita sengkuyung bersama, libatkan semua tokoh agama, tokoh masyarakat dan semua komponen untuk betkomitmen dan terlibat mengawasi serta menciptakan situasi yang aman, kondusif dan terlaksnakan pilkades yang beradab dan bermartabat tanpa money politik,” ucap Kapolres.

Kita bukan melakukan pembiyaran terhadap money politik terjadi dalam Pilkades, tetapi kita berusaha menggelorakan gerakan moral dengan pendekatanya kesadaran masyarakat memilih pemimpin amanah karena tanggung jawab sebagai warga.

“Salah satu faktor potensi konflik dalam pilkades adalah money politik, kalau biaya pencalonan sangat mahal. Maka niat awal yang baik untuk mengabdi mensejahterakan desa akan berubah, yang ada bagaimana berusaha untuk mengembalikan modal,” jelas AKBP Edi Suranta Sinulingga

Semua calon niiatnya mengabdi memajukan desa, maka jangan berhenti disitu saja lakukan pendekatan masyarakat dengan cara – cara yang baik untuk meraih kemenangan, jangan sampa ada intimidatif atau profokatif, pungkasnya.

Reporter : Puji_L

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.