Ribuan Masyarakat Tenaga Pelipatan Kertas Suara Pemilu Tahun 2019 di Kabupaten Kampar Terjadi Kericuhan

Kampar, Riau39 Dilihat

Kampar, medianasional.id – Ribuan masyarakat Kabupaten Kampar yang melipat kertas suara Pemilu 2019 terjadi kericuhan, yang diadakan di Gor Sport Center Bangkinang Kota. Kamis siang, ( 14/03/ 2019).

 

Menurut Jhon Herman, selaku Ketua Kelompok pelipatan kertas suara pemilu 2019 mengatakan kepada awak media, Pemicu terjadinya kerusuhan ini disebabkan karena tidak berimbang. Kalau 5 tahun yang sebelum – sebelumnya, harga untuk melipat kertas suara itu sebesar Rp. 150, per lembarnya. Informasi itu kita dapat dari masyarakat yang telah pernah bekerja melipat kertas suara.

 

Sedangkan ditahun ini, informasi dari awal pertama kemarin harga per lembarnya itu 150 rupiah juga. Setelah selesai diantri semua, dan masuk keruangan disampaikanlah oleh salah seorang anggota KPUD Kabupeten Kampar harga untuk melipat kertas suara itu sebesar 75 rupiah per lembarnya.

 

“Ironisnya lagi untuk mau masuk, karena masyarakat ini tergiur itu membayar rata – rata 5.000 Rupiah per kepala. Informasi yang saya dapat dilapangan dari salah seorang oknum KPU yang berinisial Ei, alasannya dari masyarakat untuk biaya minum dan lain sebagainya,” ucap Jhon Herman.

 

Sedangkan masyarakat yang ikut melipat kertas suara disini jumlahnya sekitar +- 3000 orang, kalau dikalikan 5.000 per kepalanya sudah berapa jumlahnya? Sebab hari kemarin itu belum ada melipat kertas suara, cuman mengambil nomor antri. Baru hari kedua ini melipat, itu rata – rata masyarakat mendapatkan gaji 26.000.

 

Sementara itu kalau harga untuk melipat, informasi yang saya dapatkan tadi masyarakat meminta harga yang lama yaitu 150 rupiah per lembarnya. Jika orang ini tidak mau nanti, kita tidak tahu juga apa yang akan terjadi nantinya,” kata Jhon Herman lagi.

 

Kemudian Ketua LSM Inakor Provinsi Riau, Unandra M. Saleh, yang berdomisili di Kabupaten Kampar juga mengatakan, bahwasannya ia sangat kecewa sekali karena tidak ada pertimbangan dari pihak KPUD Kabupaten Kampar untuk memberikan upah masyarakat dibawah standar. Masalahnya beberapa tahun yang lalu, itu harga melipat kertas suara seharga 150 rupiah per lembarnya.

 

Kenapa pada tahun ini harganya 75 rupiah per lembarnya, ini ada apa? Diduga disini ada penyunatan, mereka ini manusia kita harus punya hati nurani. Jangan cuma hanya diperas saja tenaga mereka, kerja dari pagi sampai sore mereka hanya dapat gaji Rp. 25.000 – 30.000, tutur Unandra.

 

Lebihlanjut saya selaku ketua LSM Inakor Provinsi Riau sangat menyoroti, diduga ada penyunatan. Kalau bisa mereka buka hati nuraninya, dan berikan kebijakan untuk menaikkan harga melipat kertas suara itu 150 rupiah seperti tahun – tahun dahulunya.

 

Terkait masalah pungutan sebesar Rp. 5.000 per orangnya itu, paraturan darimana? Sementara masyarakat hanya mencari 75 rupiah per lembarnya, informasi yang saya dapat mereka hanya dapat gaji sedikit. Saya sangat menyoroti, kalau bisa pihak penegak hukum maupun dinas yang berkaitan dengan ini mengambil tindakan dan tidak tinggal diam,” harap Unandra.

 

Ditempat terpisah, Ketua KPUD Kabupaten Kampar, Ahmad Dahlan, S.E, M.S.i, melalui Komisioner Divisi Parmas, Drs, Sardalis, juga menyampaikan, pemicu kericuhan ini kalau kita melihat gejolak siang tadi sepertinya ada beberapa kelompok dari anggota pelipat yang sudah menggerakkan kawan – kawan yang lain untuk tidak bisa menerima jumlah pelipatan harga 75 rupiah per lembarnya.

 

Sementara kemarin waktu kita memulai terhadap seluruh anggota pelipat kita kumpulkan, dan kita sampaikan semua SOP, termasuk biaya per lembar pelipatan itu. Jadi hari pertama tidak ada yang komplain, dan berjalan lancar sampai sore harinya,” terang Sardalis.

 

Kalau masalah harga tidak cocok, kami sudah ada pedoman untuk pembayaran biaya pelipatan. Di RKH kami, itu sumber keuangan yang kamj jadikan untuk membayar pelipatan itu sudah ditentukan oleh KPU RI. Maka dari itu jumlah biaya pelipatannya sebanyak 94 rupiah per lembarnya, itu termasuk biaya pengecetan.

 

Sehingga setelah kami bikin POK nya, petunjuk pernal kegiatan buat biaya untuk pelipatan itu hanya bisa 75 rupiah per lembarnya. Sementara 19 rupiahnya itu kita pergunakan untuk biaya pengecetan menyempurnakan, serta merapikan pelipatan lagi. Menghitung jumlah per TPS, sampai masuk kedalam kotak TPS itu biayanya 19 rupiah per lembarnya.

 

Berkaitan dengan isu adanya pungutan – pungutan, KPUD Kabupaten Kampar tidak tahu dalam hal itu. Yang jelas kami KPUD Kab. Kampar menerima masyarakat yang punya minat dan niat untuk melipat, mereka menyerahkan KTP elektroniknya kepada kami. Dan kita sampaikan SOP kepada mereka, serta sistim pelipatan dan biaya satu pelipatan itu yang kami tahu. Kalau masalah ada pungutan – pungutan, KPUD Kabupaten Kampar tidak tahu. Sampai sekarang ini kami tidak dapat laporan ada pungutan – pungutan, siapakah yang dipungut.

 

Kalau pungutan itu terbukti, penegasannya tidak ada diatur dalam peraturan KPU. Cuman jika memang ini terjadi, pihak yang dirugikan silahkan mengambil tindakan, dan melaporkan kepada pihak penegak hukum. Kalau mereka merasa dirugikan, yang jelas kami membayar sesuai SOP, 75 rupiah per lembarnya.

 

Selanjutnya langkah kedepannya bagaimana untuk pelipatan kertas suara pemilu ini supaya berjalan lancar, kami belum bisa mengambil kesimpulannya. Yang jelas masukan – masukan dari tenaga pelipat tadi, ada beberapa masukan yang perlu kami pertimbangkan. Dan ini merupakan sebuah kroscek bagi kami untuk penyempurnaan hari berikutnya. Namun untuk selanjutnya kami tidak bisa menyebutkan besok dilanjutkan jam berapa, dan pelipatnya siapa. Jadi pada intinya sore ini KPU, Bawaslu, Satpol PP, dan Polisi akan mengadakan rapat terkait kelanjutan pelipatan untuk besoknya.

 

“Harapan kita kedepannya, jika nanti masyarakat masih terlibat dalam pelipatan ini. Kita mengharapkan berjalan dengan baik, jangan terjadi lagi isu – isu kelompok yang memicu tidak berjalannya secara formal kegiatan pelipatan kertas suara pemilu tahun 2019 ini,” ujar Sardalis. ( Robinson Tambunan).

 

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.