Revitalisasi Bahasa Lampung, Balai Bahasa Gandeng MPAL

Lampung154 Dilihat

Lampung, medianasional.id – Mengulik bahasa Lampung sebagai Bahasa Melayu Kuna tentu tidak terlepas dari perjalanan sejarah, peradaban & migrasi Bangsa Melayu Nusantara atau Melayu Polinesia yang secara lebih luas merupakan Rumpun Bangsa Austronesia. Secara etimologi Austronesia dalam Bahasa Latin memiliki makna Kepulauan Selatan dari kata Australis yang berarti selatan dan Nesos yang berarti pulau dan menjadi sebuah bentuk jamak yaitu Nesia yang berarti kepulauan. Austronesia yang merupakan Ras Kepulauan, penuturnya mengacu pada wilayah geografis yang membentang dari Formosa dibelahan utara hingga Aotearoa di belahan selatan, dari Madagaskar diujung barat hingga Hawai dan Pulau Paskah di ujung timur.

Bahasa Lampung sebagai Bahasa Melayu Kuna dalam Rumpun Bahasa Melayu Polinesia dapatlah diidentifikasi dari ragam kosakatanya yang masih melestarikan Kosakata Austronesia Purba. Ragam kosakata yang dimaksud adalah seperti apui [api], Bah [bawah], balak [besar], bingi [malam], buwok [Rambut], heni [pasir], ikhung [hidung], hulu [kepala], pikha [berapa], senno [itu], ipon [gigi], iwa [ikan], luh [air mata], pedom [tidur], pitu [tujuh], tutung [terbakar], telu [tiga], tuha [tua], siwa [sembilan], walu [delapan] dan lain sebagainya. Bahasa Lampung sendiri dipertuturkan oleh Penutur Jatinya selain di Provinsi Lampung juga dibagian selatan Provinsi Bengkulu, bagian tengah dan selatan Provinsi Sumatera Selatan juga dipesisir barat Provinsi Banten.

Dalam upayanya untuk terus merevitalisasi Rumpun Bahasa Lampung, Balai Bahasa Lampung menggandeng Majelis Penyimbang Adat Lampung [MPAL] juga stake holder dari MGMP Guru Bahasa Lampung dan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Kota se Provinsi Lampung. Selama tiga tahun terakhir, Balai Bahasa Provinsi Lampung terus melakukan pengumpulan data dan kosakata yang mencakup Dialek Lampung Api dan Lampung Nyow beserta seluruh Sub Dialek Bahasa Lampung. Kosakata kosakata ini nantinya akan diusulkan bagi pemerkayaan Kosakata Bahasa Indonesia yang akan dimuat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Dalam “Lokakarya Inventarisasi Bahasa Lampung Tahun 2020” yang diselenggarakan di Hotel Emersia pada 24 hingga 26 Agustus lalu, MPAL Kota Bandar Lampung mengutus Diandra Natakembahang S.H. adoq Batin Budaya Poerba [Lampung Api~Paksi Pak Sekala Bekhak], Andi Wijaya A.Md. adoq Layang Marga Batin [Lampung Api~Kebandaran Teluk Betung], Erizal Barnawi M.Sn adoq Rajo Sebandar [Lampung Nyow~Mego Pak Tulang Bawang], Syahmin Ahyar adoq Pengiran Rajo Ratu [Lampung Nyow~Abung Siwo Migo], Evi Hamid Balau A.Md. A.K. adoq Pengiran Putra Indra [Lampung Api~Pubiyan Telu Suku] dan Hadi Syaukat adoq Ratu Darmawan [Lampung Nyow~Mego Pak Tulang Bawang].(red)

Posting Terkait

ADVERTISEMENT
Konten berikut adalah iklan platform MGID, medianasional.id tidak terkait dengan isi konten.

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.