Ratusan Sopir Taxi Online Gelar Aksi Damai di Depan Kantor Gubenur Jateng

Semarang54 Dilihat

Semarang, Medianasional.id – Ratusan sopir taxi online dari komunitas driver online yaitu Asosiasi Driver Online (ADO) se-kota Semarang, menggelar aksi damai di depan kantor Gubenur Jawa Tengah Jalan Pahlawan sejak pukul 08.00 WIB hingga selesai siang tadi, Jumat (02/8/19).

Aksi yang dilakukan oleh driver online dikarenakan pada aksi sebelumnya pada tanggal 31 Juli dan 1 Agustus 2019 yang lalu dengan menonaktifkan pesanan. Akibat dari protes para driver online di bawah naungan PT Karya Anak Negeri ini, akibat telah diberlakukan skema baru trip dan insentif para member.

“Ada sekitar 3.000 member yang telah mematikan order pesanan pada GoCar selama dua hari ini, dikarenakan adanya skema baru yang mematikan kami sebagai driver online secara perlahan lahan”, ucap Astrid Jovanka, juru bicara ADO kota Semarang pada wartawan.

Aksi dari demo tersebut, Kata Astrid, sebagai bentuk atau wujud protes yang dilakukan oleh para driver online. Namun, aksi ini dilakukan dengan damai dan digelar di depan kantor Gubenuran Jawa Tengah.

“Aksi ini sengaja kami lakukan di depan kantor Gubenur, dikarenakan sebagai pemangku kekuasaan di Jawa tengah dan wakil dari suara rakyat. Kami hanya meminta kepada pak Gubenur untuk bisa memberikan solusi, dikarrnakan selama ini kami hanya sebagai sapi perahan dari perusahaan saja,” tuturnya.

Diketahui, lanjut Astrid, bahwa pemberlakuan Skema baru trip dan insentif itu telah berlaku sejak kamis (1/8/19), hal ini yang membuat aksi damai dari para driver GoCar. Dalam skema Trip terbaru ini adalah, harian 12 trip dengan mendapatkan insentif sebesar Rp 85 ribu, sedangkan untuk 16 trip driver akan mendapatkan tambahan sebesar Rp 30 ribu, dan jika driver mendapatkan 19 trip maka akan mendapatkan Rp 60 ribu.

Selain dari skema harian, tambah Astrid, diberlakukan juga Skema baru mingguan dimana dijelaskan, bahwa jika driver dalam satu minggunya, bisa mengkalkulasi 80 trip maka akan mendapatkan intensif Rp 205 ribu, Jika 100 trip akan mendapatkan intensif yang sama dengan 80 trip yaitu Rp 205 ribu, akan tetapi jika satu minggu itu mendapatkan 120 trip maka intesif yang didapat Rp 425 ribu.

“Maksimal para driver ini hanya dibatasi 120 trip, kalau kita target kita tiga hari, maka kelebihan trip kita tidak dapat insentif, kebijakan skema baru inilah yang membuat para driver keberatan,” ungkapnya.

Sementara itu Koordinator aksi, Idrawan Wiratmo, mengungkapkan, bahwa dalam aksi ini tidak hanya diikuti oleh mitra dari Gojek saja, tetapi diikuti juga oleh para driver GrabCar yang ikut turun sebagai tanda solidaritas mereka dalam sesama Driver.

“Dalam aksi ini tidak hanya driver dari dalam kota Semarang saja, namun dari luar kota juga ikut dalam aksi ini, seperti dari kota Salatiga, Ungaran dan sekitarnya. Semuanya ikut turun mendukung aksi damai ini di depan kantor Gubenur Jawa Tengah,” terangnya.

Indarwan mengajak semua rekan-rekannya untuk bersatu dalam mendorong pihak perusahaan agar segera merevisi peraturan skema baru trip dan insentif para driver GoCar.

“Usai dari kantor gubenur ini, kita akan bergerak langsung ke kantor Gojek yang berada di Karangayu, kita kesana hanya meminta untuk mediasi agar skema baru dapat direvisi kembali,” katanya saat berbicara di atas mobil sambil memegang pengeras suara.

Aksi damai yang dilakukan para driver GoCar selama dua hari ini tidak mendapat tanggapan dari pihak Gojek Manajemen Indonesia, namun mereka tetap akan menolak skema baru trip dan insentif yang sudah diberlakukan pada awal bulan ini. (bud)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.