Kampar – Salah seorang Kelompok Tani (Poktan) Desa Muara Uwai, Kecamatan Bangkinang, mempertanyakan dana proyek fisik bendungan air (DAM Parit) di desa tersebut yang bersumber dari bantuan dana pusat Bidang Pertanian tahun 2017 .
Pasalnya proyek yang selesai di desanya tersebut dikerjakan pihak ke tiga/pemborong, yang lebih ironisnya lagi pihak poktan tidak mengetahui berapa dana pembuatan fisik pertanian tersebut.
“Terus terang saya selaku anggota dan ketua Kelompok tani pun mungkin saja tidak tahu menahu dana proyek DAM Parit yang dikerjakan Dinas Pertanian kabupaten Kampar. Karena kami pun tidak diikut sertakan pihak pemborong,” tegas warga desa setempat yang minta namanya di rahasiakan, Kamis (07/09).
Lebih lanjut, warga juga kecewa pada pihak pemborong ataupun Dinas Pertanian kabupaten Kampar, karena dalam pengerjaaan proyek DAM Parit pertanian diduga pengerjaanya asal jadi.
Ketika Kru Medinas akan konfirmasi perihal proyek DAM Parit Pertanian kepada Hendri Dunan, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kampar, di sela-sela usai acara gerakan masa pengendalian operasi tikus di lokasi proyek tersebut di desa Muara Uwai. Hendri Dunan dengan sombongnya tidak memperdulikan wartawan.
Sedangkan pantauan Medinas beserta Indra Nazarudin Wakil Ketua Gabungan Wartawan Indonesia (GWI) Kampar, proyek DAM Parit di Desa Muara Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar, sudah selesai dikerjakan. Namun di lokasi pengerjaannya tidak di timbun, susah untuk di lewati masyarakat petani dan tidak terlihat papan informasi proyek sehingga mengundang tanda tanya terkait dana proyek Dinas Pertanian yang ada di Kabupaten Kampar. (Robinson)
Post Views: 494
Share this:
- Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru)
- Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru)