Polres Tanggamus Gelar Pengamanan Jumat Agung Di Gereja Santo Pius X Gisting

Tanggamus141 Dilihat
Tanggamus Medianasional.id – Selain melaksanakan pengamanan Pemilu 2019, Polres Tanggamus juga melaksanakan Jumat Agung Umat Kristiani di sejumlah gereja di wilayah hukumnya.
Seperti di Gereja Santo Pius X Kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus pengamanan melibatkan personil gabungan Polres Tanggamus dan Polsek Padang yang dipimpin Kasatlantas Polres Tanggamus.
Menurut Kasatlantas AKP Dade Suhaeri, pengamanan difokuskan pada pengaturan lalulintas pada jalan raya dan juga pengamanan pada lingkungan gereja. Dan dari awal pelaksanaan sampai perayaan berakhir kondisinya aman.
“Fokus penjagaan utama pada jalan sebab gereja ada di jalan lintas barat. Kami mengatur lalulintas antara kendaraan yang melintas dengan kendaraan yang akan ke gereja dan keluar dari gereja,” kata AKP Dade Suhaeri mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Hesmu Baroto, SIK. MM, Sabtu (20/3/19) pagi.
Menurutnya, meski ada kepadatan lalulintas namun tidak menimbulkan masalah. Pengaturan kendaraan yang melintas dengan kendaraan yang masuk dan keluar gereja bisa dilakukan secara lancar dan tidak timbulkan kemacetan.
Selanjutnya pengamanan akan dilakukan lagi pada Sabtu 20 April 2019 malam atau saat perayaan Paskah. Kemungkinan pada kegiatan ini kendaraan akan lebih banyak sebab bertepatan dengan akhir pekan.
“Pola yang diterapkan adalah sistem buka tutup atau gantian antara kendaraan yang melintas dengan kendaraan yang akan ke gereja,” pungkasnya.
Sementara, berdasarkan data gereja setempat, sekitar seribu umat Nasrani mengikuti misa Jumat Agung di Gereja Santo Pius X, dimana merupakan rangkaian dari perayaan Paskah 2019.
Misa dipimpin Romo Antonius Joko S.CJ, dan dihadiri umat Nasrani dari sekitar Kecamatan Gisting, Talang Padang, Kota Agung. Dan pelaksanaan misa berlangsung lebih dari dua jam lebih.
Menurut Joko, Jumat Agung adalah rangkaian perayaan Paskah. Ini adalah momentum mengenang kembali wafatnya Yesus Kristus sebagai juru selamat bagi umat Nasrani.
“Kami mengajak umat untuk mengenang peristiwa wafat dan penyaliban Yesus di Golgota. Ini sebagai gambaran pengorbanan Yesus bagi manusia yang tidak lepas dari kesalahan dan dosa,” ujar Joko.
Ia berharap melalui perayaan Paskah, umat Nasrani bisa menata diri, kembali kepada ajaran agama dan tidak mengedepankan keinginan dan nafsu yang berujung pada perbuatan dosa.
Umat Nasrani di Gereja Santo Pius sudah mulai melakukan rangakaian perayaan Paskah sejak Kamis, 18 April 2019 malam hingga Jumat 19 April 2019 dini hari. Lalu siangnya misa Jumat Agung. Dan untuk Paskah akan ditutup Misa Paskah pada Sabtu 20 April 2019 malam.
Dari rangakaian itu jumlah jemaat yang banyak adalah saat perayaan Jumat Agung dan pada Paskah nanti. Untuk hal ini pihak gereja sudah mempersiapkan sejak sepekan lalu berupa pemasangan tenda di halaman gereja. Sebab di sini untuk kegiatan besar agama bisa didatangi seribuan jemaat. (NN/JUM)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.