Polres Lampung Barat Laksanakan Apel Gelar Pasukan Ops Ketupat Krakatau 2018

Lampung Barat68 Dilihat

Lampung Barat, medianasional.id – Polres Lampung Barat melaksanakan apel gelar pasukan Ops Ketupat Krakatau 2018 yang dilaksanakan di Lapangan Mapolres Lampung Barat pada Rabu 06/06/2018.

Wakil Bupati Lampung Barat Drs.H.Mad Hasnuria selaku Inspektur Apel didampingi oleh Kapolres Lampung Barat AKBP Tri Suhartanto, S.IK. dan Kodim 0422 Lampung Barat di wakilkan Mayor Inf I Hara Harsa S.E. dan dihadiri dari Dinas Terkait berikut peserta upacara dari anggota Polres Lampung Barat, TNI, Sat Pol PP, Dinas Kesehatan, satgas PB, pramuka, dan seluruh unsur Forkopimda Kabupaten Lampung Barat dan Pesisir Barat.

Dalam kesempatan tersebut Inspektur Upacara membacakan amanat Kapolri Prof. H. Muhammad Tito Karnavian, Ph.D. mengatakan, Marilah kita mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, kita masih diberikan kesempatan, kesehatan dan kekuatan untuk dapat hadir pada Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Tahun 2018.

Sebagai salah satu operasi kepolisian terpusat, Operasi Ketupat Tahun 2018 diselenggarakan secara serentak di seluruh Polda jajaran selama 18 hari mulai tanggal 7 s.d. 24 Juni 2018. Operasi ini melibatkan sebanyak 173.397 personel pengamanan gabungan yang terdiri dari unsur Polri, TNI, Pemda, serta stakeholders terkait dan elemen masyarakat lainnya.

Rencana operasi disusun melalui serangkaian evaluasi terhadap pelaksanaan Operasi Ramadniya pada tahun 2017 disertai analisa potensi gangguan kamtibmas di tahun 2018. Sehingga pada pelaksanaan operasi tahun ini, setidaknya terdapat 4 potensi kerawanan yang harus diwaspadai bersama.

Potensi kerawanan pertama adalah stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan. Pada tahun 2017 secara umum stabilitas harga pangan dapat terjaga dan tidak terjadi kelangkaan bahan pangan. Hal itu dapat diwujudkan berkat kerjasama dari semua instansi terkait seperti Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Bulog, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), maupun Satgas Pangan Polri.

Pada tahun ini, potensi permasalahan masih berkisar pada masalah distribusi pangan, upaya penimbunan oleh kelompok kartel / mafia pangan, maupun perilaku negatif pelaku usaha yang menaikkan harga di atas harga yang ditetapkan. Oleh sebab itu, diperlukan kerja sama dan langkah proaktif dari stakeholders terkait guna mengatasi hal ini.

Potensi kerawanan kedua adalah permasalahan kelancaran dan keselamatan arus mudik dan arus balik. Hasil survey jalan yang dilaksanakan oleh Korlantas Polri bersama Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Kesehatan, maupun Dinas Jasa Marga, dan Pertamina, mendapati sekurangnya terdapat enam lokasi rawan macet pada jalur utama mudik lebaran.

Sehubungan dengan hal tersebut, saya memberikan penekanan kepada seluruh personel terutama pada titik rawan macet dan titik rawan kecelakaan, agar benar-benar melakukan pemantauan secara cermat. Berbagai strategi bertindak yang telah ditetapkan agar diikuti dengan baik.

Optimalkan pelayanan pada 3.097 Pos Pengamanan, 1.112 Pos Pelayanan, 7 Pos Terpadu, dan 12 Pos Check Point yang tergelar selama penyelenggaraan operasi.
Potensi kerawanan ketiga yang juga harus diantisipasi adalah potensi bencana alam dan gangguan kamtibmas lainnya, seperti curat, curas, curanmor, copet, pencurian rumah kosong, begal, dan hipnotis. Untuk itu, para Kasatwil diharapkan dapat mengambil langkah pre-emtif maupun preventif yang diperlukan sehingga bisa menekan potensi yang ada. Saya juga berharap, agar seluruh Kasatwil dapat terus menerus berkoordinasi dengan pihak Basarnas, BMKG, dan pihak terkait lainnya, dalam upaya mengantisipasi dan mewaspadai potensi bencana alam.

Potensi kerawanan keempat adalah, ancaman tindak pidana terorisme. Guna mengantisipasi potensi aksi terorisme, saya menekankan kepada seluruh Kasatwil untuk terus meningkatkan kegiatan deteksi intelijen yang diimbangi dengan upaya penegakan hukum secara tegas (preemtif strike), melalui optimalisasi peran Satgas Anti Teror di seluruh Polda jajaran.

Di samping itu, pengamanan tempat ibadah, pusat keramaian, mako Polri, serta aspek keselamatan personel pengamanan harus menjadi perhatian. Perkuat pengamanan pada objek-objek tersebut dan laksanakan pendampingan personel pengamanan oleh personel bersenjata (buddy system).


Khususnya dalam mewujudkan keamanan secara umum, saya perintahkan kepada seluruh jajaran untuk terus menerus meningkatkan kerjasama dengan rekan – rekan TNI serta stakeholders terkait lainnya.

“Sebelum mengakhiri amanat ini, selaku Pimpinan Polri, saya mengucapkan terima kasih dan menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam penyelenggaraan “Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat tahun 2018” ini. Semoga pengabdian yang dilaksanakan dengan penuh keihklasan di Bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, dapat menjadi sebuah catatan amal ibadah di hadapan Tuhan Yang Maha Esa. Pada kesempatan yang baik ini, kepada seluruh personel Polri dan seluruh personel pengamanan Operasi Ketupat 2018, di manapun bertugas, saya menyampaikan: “Selamat Hari Raya Idul Fitri 1439 H, Mohon Maaf Lahir dan Bathin” Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, senantiasa memberikan bimbingan dan kekuatan kepada kita sekalian, dalam melanjutkan tugas dan pengabdian terbaik kepada masyarakat, bangsa dan negara”, pungkasnya.

Kontributor : Yodi Zandra

Editor : Dian F

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.