Politik Transaksional, Bukan Mencerminkan Ideologi Pancasila Tapi Paham Liberal

Batang214 Dilihat


Batang, medianasional.id
Untuk menanamkan rasa didalam setiap sanubari manusia guna menumbuhkembangkan kembali nilai-nilai ideologi Pancasila yang menjadi acuan dalam bersikap dan bertindak dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Batang bersama DPRD Kabupaten Batang memberikan sosialisasi wawasan kebangsaan dimassa pandemi covid – 19 level 2 di Kabupaten Batang.

Hadir sebagai narasumber Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Batang Dr. Agung Wisnu Barata,. S.Sos,. M.M., Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah dari Fraksi PDI Perjuangan H. Ahmad Ridwan, SE., MM., Anggota DPRD Kabupaten Batang Drs Riharso dari daerah pemilihan ( Dapil ) V (Kecamatan Warungasem, Wonotunggal dan Kecamatan Bandar) serta warga masyarakat dan para perwakilan tokoh. Kegiatan di gedung pertemuan Desa Wonokerto, Kecamatan Bandar, (30/09/2021).

ADVERTISEMENT

Anggota DPRD Kabupaten Batang dari Fraksi PDI Perjuangan H. Drs. Riharso mengingatkan tentang peran masyarakat dalam pengawasan Dana Desa untuk kemajuan pembangunan di tingkat desa.

Menanamkan rasa didalam setiap manusia untuk menumbuhkembangkan kembali nilai-nilai ideologi Pancasila yang menjadi dasar dalam bersikap dan bertindak dalam kehidupan bermasyarakat.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Dr. Agung Wisnu Barata,. S.Sos,. M.M. mengatakan Pancasila itu sudah final dan harga mati, artinya tidak boleh ada ideologi-ideologi lain selain Pancasila yang ada di Indonesia. Siapa pun harus tunduk dan ikuti perintah apa yang ada di dalam Pancasila. Tidak boleh ada kelompok-kelompok lain di luar pancasila.

Radikalisme, terorisme adalah musuh – musuh Pancasila, untuk bisa mengimplementasikan tingkat kuat, antara pemangku kepentingan artinya pengambil kebijakan dalam penyelenggaraan pemerintah itu juga harus diisi orang – orang yang Pancasila, rakyat juga harus mau melaksanakan Pancasila.

” ukuran ideologi dalam dunia politik, jangan sampai proses politik itu semua transaksional. Dengan politik transaksional membayar uang itu bukan Pancasila,” ungkap Agung Wisnu.

Lebih lanjut, Agung menjelaskan bahwa kegiatan seperti ini bagus, melatih kesadaran masyarakat untuk lebih mengenal Pancasila dalam kehidupan, karena melatih kesadaran masyarakat untuk menerapakan ideologi Pancasila susuai norma dan kepribadian seseorang untuk memilih idaman hatinya, dengan tanpa terpengaruh politik uang.

Sang doktor pun memberi contoh, ketika pilihan DPRD Kabupaten Batang Bapak Riharso pada saat pemilu legislatif tidak ngasih uang, Apakah kamu akan tetap milih …. ? Pertanyaan itu dijawab oleh peserta dengan jawaban tetap memilih Pak Riharso walau tidak dikasih uang.

Ini yang menurut saya bagus sekali, dan pemillihnya bukan karena transaksional, tapi sudah ideologis. artinya sudah militan, mau memahami kepartaiannya dan tunduk.

” Terkait ideologi dalam kehidupan berpolitik, ukurannya adalah dalam even – even politik, Rakyat itu memilih tidak karena uang, karena pemilihan melalui transaksioanal itu sudah termasuk paham liberal / terbeli, ”
pungkas Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Batang.

Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah dari Fraksi PDI Perjuangan H. Ahmad Ridwan, SE. MM mengatakan Dibutuhkan semangat CINTA yang tinggi untuk mempertahankan Pancasila, UUD 1945, Bhineka tunggal Ika, dan NKRI.

Derasnya arus perkembangan globalisasi bagaikan air bah, menghantam begitu deras dan kuatnya dengan berbagai macam dampak diberbagai sektor (positif/negatif).

” Jikalau bangsa Indonesia tidak membentengi diri dengan rasa cinta yang tinggi terhadap keempat konsensus nasional tersebut, niscaya kita akan tergulung oleh arus globalisasi, ungkap Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Batang H. Ahmad Ridwan.

Lajut Ahmad Ridwan, Semangat rasa cinta itulah yang harus terus digelorakan kepada seluruh komponen bangsa kita, tanpa terkecuali generasi muda kita. Agar benteng Pancasila tidak dirong – rongi oleh kelompok – kelompok yang sengaja ingin nenjadikan Indonesia seperti Unisofiet yang terpecah belah, maka perlu menanamkan sejak dini rasa cinta dan kesetiaan kita terhadap Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI dalam satu derap berbangsa dan bernegara dalam panji kebesaran Merah Putih.

Kewaspadaan ini perlu sejak dini kita lakukan, agar tidak terjadi peristiwa yang tidak kita kehendaki bersama yaitu pecahnya rasa nasionalisme kebangsaan sebagai bagian dari mempertahankan NKRI.

#PujiLeksono

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.