PGRI Jateng Tidak Melarang Sumbangan di Sekolah

Brebes, Jawa Tengah416 Dilihat

Brebes, medianasional.id | Ketua PGRI Jawa Tengah Muhdi tidak melarang sekolah menerima sumbangan dari orang tua murid dan pihak luar sepanjang memenuhi Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016 tentang Komite Sekolah. Dalam pandangan PGRI, Pemerintah belum mampu sepenuhnya menyediakan kebutuhan pendidikan sehingga perlu ada peran serta Komite Sekolah untuk memenuhi kebutuhan sekolah.

Hal tersebut disampaikan Muhdi saat menghadiri Konferensi Kerja ke-4 PGRI Kabupaten Brebes, di Gedung Guru Jalan Taman Siswa, Brebes, Sabtu (29/7/23).

ADVERTISEMENT

Terkait pembiayaan sekolah, PGRI sebenarnya taat pada Permendikbud nomor 75 tahun 2016. Sebagaimana tersirat dalam sambutan Bupati Brebes bahwa pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara masyarakat dan pemerintah. Pasal 10 Permendikbud menjelaskan, Komite sekolah berkewajiban melakukan penggalangan dana dalam bentuk sumbangan dan bantuan secara suka rela dan tidak mengikat.

“Tidak boleh berbentuk pungutan, tapi sumbangan sukarela dan tidak mengikat berdasarkan keputusan musyawarah Komite Sekolah,” kata Muhdi.

Sikap PGRI membolehkan sumbangan karena PGRI melihat pemerintah belum memungkinkan untuk memberikan dana yang cukup dalam rangka memajukan pendidikan. Dia melihat masih banyak kebutuhan sekolah yang tidak bisa dipenuhi sepenuhnya oleh pemerintah.

“Yang jelas, kalaupun ada yang mengumpulkan sumbangan, harus ingat Permendikbud 75 yakni melalui keputusan komite sekolah dan tidak mengikat,” tandasnya.

Dalam perjuangannya, lanjut Muhdi, PGRI akan selalu mempertahankan NKRI, memajukan pendidikan dan mensejahterakan guru. PGRI bertekad mencerdaskan kehidupan bangsa yang artinya kalau urusan pendidikan ya diserahkan pada PGRI.

“Termasuk untuk mensejahterakan guru, memuliakan guru, jangan dininabobokan dengan gelar pahlawan tanpa tanda jasa, karena guru juga manusia,” selorohnya.

Muhdi memuji perkembangan PGRI Brebes karena tidak hanya PGRI nya saja yang bagus tetapi juga pendidikannya baik. PGRI Brebes tergolong yang terbaik di Jateng, terbukti bisa memberi laptop, tv, sepeda motor kepada cabang-cabang yang pengelolaan administrasinya baik.

Pemkab Brebes juga sangat baik kepada guru karena telah mengangkat ribuan guru sebgai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan tengah memperjuangkan tunjangan yang belum diterima kepada Menteri Keuangan RI.

“Brebes itu, pendidikannya bagus, tetapi skornya rendah. Hal ini disebabkan karena pendataannya yang kurang baik. Bila pendataan bagus maka hasilnya akan baik. Termasuk di era disrupsi harus ada inovasi diantaranya dengan Pendidikan model hybrid untuk memengakomodir anak-anak yang sekolahnya jauh,” pungkasnya.

PJ Bupati Brebes Urip Sihabudin SH MH berkeinginan terobosan sekolah model Hybrid mampu mengembalikan anak-anak bersekolah tanpa terhalang tempat dan biaya. Biaya pendidikan bagi pemerintah sudah dibebaskan, tetapi kebutuhan keseharian siswa perlu mendapatkan perhatian seperti biaya transportasi, pakaian seragam dan lain-lain.

Berbeda dengan jaman dahulu ketika dirinya sekolah di daerah yang sulit transportasi dengan jalan yang masih tanah, harus berjibaku dengan waktu dan medan. Urip terkenang dengan kondisi saat dahulu sekolah di kota kecamatan ketanggungan yang harus ditempuh dengan berjalan kaki dan menjinjing sepatu yang dibungkus plastik.

“Saya saya mengenang bagaimana sulitnya meraih pendidikan dan membantu guru saya membawakan sepatu,” ungkapnya haru.

Dengan kemajuan pendidikan, Urip berharap angka kebodohan, kemiskinan di kabupaten Brebes bisa secepatnya teratasi. Kemiskinan ekstrem berpengaruh pula pada pendidikan dan dengan kebodohan tentu juga timbulnya stunting.

Ketua PGRI Kabupaten Brebes Sutikno mengungkapkan, Konfrensi kerja tahun ke-4 2023 PGRI Kab Brebes digelar sebagai ajang evaluasi kinerja PGRI selama setahun dan penertapan program kerja setahun ke depan.

Konferensi yang mengusung tema Guru Bangkit, Pulihkan Pendidikan, Indonesia Maju, Indonesia Kuat diikuti ketua, sekretaris dan bendahara, asosiasi profesi, anak lembaga pgri dan pembina,

Dalam kesempatan tersebut juga diserahkan hadiah lomba Porseni PGRI, dan Tata Administrasi terbaik. (*)

Posting Terkait

ADVERTISEMENT
Konten berikut adalah iklan platform MGID, medianasional.id tidak terkait dengan isi konten.

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.