Dairi, medianadional.id – Petani di Sidikalang mengeluh akan sulitnya memperoleh pupuk bersubsidi jenis PHONSKA, mereka sudah berusaha mencari kemana-mana namun yang tak kunjung dapat, kelangkaan ini bukan hanya di kalangan kelompok tani saja, bahkan anehnya pupuk yang berfungsi sebagai pupuk buah fini sulit ditemukan di kios pengecer pupuk subsidi.
Jika ini tidak segera ditangani maka dikhawatirkan hasil pertanian di kalangan petani akan memburuk dan secara otomatis juga akan merusak citra pemerintah yang saat ini sedang gencar-gencarnya menjalankan program ketahanan pangan nasional, mengingat masih tingginya harga beli beras saat ini.
Hal ini dinilai sangat beralasan karena di usia 2-3 bulan pertengahan musim tanam seperti saat ini tanaman sedang mengalami pembuahan agar tumbuh bagus maka seiring dengan dengan itu petani sangat membutuhkan pupuk PHONSKA agar putih bunganya bagus dan menghasilkan buah yang bagus pula.
Salah seorang petani saat bincang-bincang dengan media ini, Senin (11/3/24) mengatakan saat ini mereka sangat membutuhkan pupuk jenis phonska sebagai pupuk tambahan untuk tanamannya, sesuai dengan usia tanaman saat ini. Kata mereka sudah saatnya diberi pupuk tambahan berupa pupuk buah untuk meningkatkan kwalitas Buah, dan tanaman Cabai serta jagung yang sedang ditanam di ladang atau lahan pertanian.
“Yang kita butuhkan saat ini adalah pupuk jenis phonska, phonska ini berguna sebagai pupuk tambahan sebagai pupuk buah,” jelasnya.
“Sebenarnya masih banyak jenis pupuk yang berfungsi sebagai pupuk buah tapi harganya jauh di atas kemampuan, makanya kita nyari pupuk subsidi ini (PHONSKA.red) tapi itupun sulit untuk didapat dan biasanya yang langka itu pupuk urea, kalau urea banyak di kios-kios pupuk, yang tidak ada itu phonska,” sebutnya.
Sulitnya petani untuk memperoleh pupuk subsidi jenis PHONSKA terpantau oleh media ini di salah satu kios pengecer resmi pupuk subsidi, tampak jelas petani berdatangan menanyakan pupuk PHONSKA subsidi dan terdengar jelas pula mereka mengeluhkan sulitnya mendapatkan pupuk itu. Namun sayang hingga berita ini diterbitkan belum ada pemilik kios pengecer pupuk subsidi resmi yang bersedia memberikan komentar.
Penulis : Kristo
