Petaka Meriam Bambu, Bocah 7 Tahun Meninggal Dunia

Tanggamus99 Dilihat

Semaka, Medianasional.id – Peristiwa naas menimpa bocah 7 tahun yang bernama Aditya Mahendra pelajar sd Warga pekon soponyono Wonosobo kabupaten tanggamus. Setelah 2 hari dirawat karena mengalami luka bakar akibat meriam bambu, bocah tersebut meninggal dunia tadi malam. Senin, (19/04/2021).

Kapolsek semaka Iptu pambudi Raharjo mengungkapkan, “Peristiwa terbakarnya korban terjadi pada minggu 18 april 2021 sekitar pukul 10.00 WIB di dusun Batuan pekon sukajaya kecamatan semaka kabupaten tanggamus. Saat korban bermain meriam bambu,” ungkapnya.

“Luka bakar yang diderita korban pada bagian kaki dan tangan serta dada dab bagian tubuh dan wajah korban hampir seluruh bagian tubuh korban, kecuali bagian punggung,” ungkap Iptu pambudi mewakili Kapolres tanggamus AKBP Oni Prasetya, Sik.

Kapolsek menjelaskan kronologis kejadian pada minggu tanggal 18 April 2021 pukul 08.30 WIB. Korban Aditya Mahendra di ajak oleh orang tua angkatnya bernama khoirudin ke bengkel sepeda motor yang masih kerabatnya di dusun Batuan pekon sukajaya kecamatan semaka, saat khoirudin bersama rekan mekanik bernama Giri sedang memperbaiki sepeda motor, kemudian korban di ajak bermain oleh anak keponakan nya untuk bermain meriam bambu.

Saat bermain meriam bambu berisi minyak tanah, meriam bambu tersebut terpental setelah meledak dan tumpah sampai mengenai tubuh korban dan terbakar cukup parah.
Korban Aditya Mahendra sempat di larikan ke Rs panti secanti Gisting namun di beri Obat kemudian korban kembali di bawa pulang ke rumah orang tua angkat nya di pekon soponyono kecamatan Wonosobo kabupaten tanggamus.

Pada hari Senin tanggal 19 April 2021 sekitar pukul 22.30 WIB, Korban Aditya Mahendra meninggal dunia di rumah kediaman orang tua angkat nya. Akibat luka bakar yang di derita nya tersebut.

“Berdasarkan keterangan orang tua angkat nya bahwa orang tua kandung Aditya Mahendra merupakan warga Desa pagar dewa kabupaten tulang bawang. Setelah orang tua kandungnya tiba, jenajah korban telah di kebumikan di TPU pekon soponyono,” ungkap Kapolsek.

Guna mencegah peristiwa tersebut terulang. Kapolsek menghimbau masyarakat untuk memperhatikan anak anak nya agar tidak bermain meriam bambu atau sejenis apapun yang berbahan petasan atau lain nya karena bisa menyebabkan mara bahaya, akibat nya sangat merugikan bahkan menyebabkan kematian.

Posting Terkait

ADVERTISEMENT
Konten berikut adalah iklan platform MGID, medianasional.id tidak terkait dengan isi konten.

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.