Pesan Gus Yasin Tauladani Nabi Muhammad SAW, Jangan Gampang Marah Saat Islam Dihina

Semarang113 Dilihat

Semarang, medianasional.id “Masyarakat khususnya umat Islam diminta tidak mudah marah, dengan maraknya hinaan dari kaum yang ingin menghancurkan agama Islam saat ini”. “Justru, hinaan itu harus dihadapi dengan senyum, dan dibalas dengan doa untuk kebaikan mereka.

Hal itu yang disampaikan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen saat menghadiri acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Darussalam Kelurahan Pudak Payung Kecamatan Banyumanik Kota Semarang, Sabtu (24/11) malam.

Lebih lanjut Wagub memaparkan, “Salah satu suri tauladan Nabi Muhammad SAW adalah beliau tidak pernah marah, saat mendapat perlakuan buruk ketika berdakwah. Tauladan ini begitu penting, karena umat Islam kini mulai lupa dengan tauladan ini,” kata Wagub yang akrab disapa Gus Yasin ini.

Seringkali lanjut dia, “umat Islam mudah sekali marah saat agamanya dihina. Bahkan tak jarang, luapan amarah itu muncul begitu hebat. Masyarakat saling mengumpat, memunculkan kata-kata buruk hingga melaknat pihak yang menghina Islam.

“Padahal Nabi Muhammad SAW, tidak pernah melakukan itu, tapi kenapa sekarang umat mudah sekali marah jika Islam dihina sedikit saja.”

Terang putra ulama kharismatik asal Rembang, KH. Maimoen Zubair itu.
Dalam kesempatan itu, Gus Yasin memberikan sedikit kisah saat Nabi Muhammad SAW, saat berdakwah di daerah Thaif. Waktu itu, beliau mendapat penolakan dari warga Thaif.
Tidak hanya itu, Nabi Muhammad SAW juga mendapat perlakuan buruk. Beliau diusir, diejek dan di lempari batu oleh warga, hingga kaki Nabi SAW terluka.

Tambah Gus Yasin, “mendapat perlakuan itu apakah Nabi Muhammad marah?. Tidak! Justru beliau menangis karena merasa gagal menjalankan dakwahnya,” terangnya.

Kesabaran Nabi SAW terhadap masyarakat Thaif lanjut Taj Yasin, juga begitu terlihat saat datang Malaikat Jibril as, yang meminta izin kepada Nabi Muhammas SAW, untuk membalikkan gunung dan menghancurkan bangsa Thaif.
“Tapi apa yang dilakukan Nabi, beliau justru melarang Malaikat Jibril as, melakukan hal itu dan berdoa agar kelak anak keturunan bangsa Thaif ada yang beriman kepada Allah SWT. Dan luar biasa, bangsa Thaif akhirnya semuanya masuk Islam dan menjadi muslim yang paling taat,” jelas Gus yasin Maimoem.

Kisah tersebut, lanjut Gus Yasin menjadi bukti bahwa Nabi Muhammad SAW tidak pernah marah saat mendapat perlakuan buruk. Untuk itu, tauladan tersebut harus diteladani oleh umat Islam saat ini.
“Kalau ada yang menghina agama kita, jangan marah-marah bahkan sampai berlebihan. Cukup didoakan saja supaya mendapat petunjuk,” pungkasnya.

Sementara itu, Ustadz H.M Anwar Salafudin dalam tausiahnya menerangkan bahwa peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, merupakan bukti bahwa umat Islam mencintai Nabi. Dengan peringatan Maulid Nabi atau hari lahir Nabi, banyak sekali kisah serta nilai-nilai kehidupan Nabi yang dapat diteladani.
“Ada banyak nilai-nilai kehidupan Nabi Muhammad SAW, yang harus kita teladani baik dari sifatnya, perilakunya, ajarannya semuanya harus kita teladani. Karena Nabi Muhammad SAW adalah panutan kita,” ucapnya.

Kontributor : Puji_Leksono /Saerozim

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.