Persiapan Menuju Kabupaten Literasi Pringsewu Gelar Diskusi

Pringsewu67 Dilihat
Pringsewu Medianasional.id — Sebanyak 50 peserta perwakilan dari Dinas Perindagkop UKM, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pekon, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Perpustakaan dan Arsip, Kantor Kementerian Agama, Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia, Musyawarah Kerja Kepala Sekolah, APSI, K3S, perguruan tinggi, serta pengusaha dan relawan literasi, mengikuti sebuah diskusi mengenai literasi.
Kegiatan yang dihadiri dan dibuka oleh Wakil Bupati Pringsewu Dr.H.Fauzi, S.E., M.Kom., Akt., C.A., C.M.A. di rumah adat komplek studio LPPL Radio Siaran Pemerintah Daerah Kabupaten Pringsewu (Rapemda Pringsewu 107.2 FM) di komplek Rest Area KM 37, Jalan Raya Lintas Barat Sumatera, Desa Wates, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu, Lampung, Sabtu (14/9/19) ini menghadirkan narasumber Relawan Gerakan Literasi Provinsi Lampung yang juga dosen Universitas Islam Negeri Radin Inten Bandar Lampung Dr.Heni Amalia.
Wakil Bupati Pringsewu Dr.H.Fauzi, S.E., M.Kom., Akt., C.A., C.M.A. mengungkapkan Gerakan Literasi Nasional sejatinya sudah digaungkan sejak 3 tahun belakangan, dan untuk di Provinsi Lampung, baru Kabupaten Lampung Barat yang sudah menjadi Kabupaten Literasi. “Kita ingin Pringsewu juga bisa menjadi Kabupaten Literasi, sehingga kegiatan diskusi kita pada hari ini menjadi sangat penting, sebagai salah satu persiapan untuk menuju ke arah sana,” kata Fauzi.
Relawan Gerakan Literasi Provinsi Lampung  Dr.Heni Amelia mengatakan Gerakan Literasi pada dasarnya bertujuan agar masyarakat tidak mengalami kesulitan untuk mendapatkan buku-buku yang mereka butuhkan.
Menurutnya, untuk menjadi sebuah Kabupaten Literasi, sebuah daerah terlebih dahulu harus membentuk Gerakan Literasi Daerah yang melibatkan instansi terkait, atau secara lintas sektoral. “Selanjutnya juga dibuatkan payung hukumnya berupa Peraturan Daerah, seterusnya juga ada penganggaran melalui APBD, hingga menyiapkan SDM-nya, diantaranya melalui pelatihan-pelatihan, dan sebagainya,” ujarnya.
Heni juga mengatakan bahwa yang membutuhkan sebuah perpustakaan sebetulnya bukan hanya sekolah atau kampus, tetapi juga tempat-tempat berkumpulnya orang atau yang banyak dikunjungi orang juga memerlukan perpustakaan atau tempat membaca, seperti rumah ibadah, stasiun, terminal dan lain sebagainya.
Kepala Bidang Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Pringsewu Subur S.W. mengungkapkan di Kabupaten Pringsewu saat ini tercatat sedikitnya ada 98 perpustakaan yang dikelola oleh berbagai instansi dan lembaga, diantaranya 4 perpustakaan kecamatan, 58 perpustakaan desa, 18 perpustakaan pondok pesantren, 14 perpustakaan rumah ibadah, serta 4 perpustakaan komunitas. (*/Isnanto)
.
Editor      : Jumadi

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.