Perdana Pasar Tradisonal Desa Masin, Mampu Membuat Kemacetan Jalan

Batang162 Dilihat

Batang – medianasional.id

Meningkatnya perekonomian masyarakat desa, tentunya ditopang pula dengan langkah pemberdayaan sumber daya manusia yang kreatif dan dapat menangkap semua peluang dengan baik, sesuai yang dibutuhan pasar.

Salah satu peran pemuda desa Masin yang memiliki pemikiran maju, kretif dan inovatif adalah Imam Santoso (25) tahun warga Masin RT 004 yang melopori pembukaan pasar tradisional desa Masin terletak depan makam Syekh Tolabudin. Jum’at (1/11/19).

Pembukaan perdana pasar tradisional Masin yang di peloporinya bersama rekan – rekan pemuda masin dapat berjalan dengan lancar dan sukses. Dan kami juga bermaksud mengekplore pasar budaya contoh jajan – jajan yang ada di Desa Masin yang belum tereksplor agar lebih dikenal lagi.

Tadi yang kami tampilkan hasil home industri Desa Masin yaitu krupuk rampak, topeng, tas, sabuk. sepatu dan dompet hasil produk dari tangan kreatif masyarakat masin, yang dikelolah BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) dan salah satu warga yang memiliki koperasi juga ikut serta terlibat. Sehingga bisa mengenalkan dan menjual produknya di pasar tradisonal ini ,”ucap Imam Santoso penggagas dan pelopor pasar tradisional desa Masin.

“Acara ini digiatkan dan di selenggarakan oleh komunitas kepemudaan masin (karang taruna) acara dilaksanakan jam 00.6 Pagi WIB sampai jam 00.9 WIB Pagi. Alhamdulillah tepatnya pukul 00.8 WIB kondisi pengunjung sangat membludak kurang lebih 800 lebih pengunjung baik lokal dan maupun tetangga desa. Dan kedepannya kami akan menambah standnya, dan juga stok jajan juga akan kami lebihkan,” kata Imam Santoso disaat memberikan keterangan kepada awak media di balai desa Masin.

Karena ini perdana, stand permulaan hanya kita sediakan 20 – 25 stand, sebagai awalan sementara stand hanya diperuntungkan bagi komunitas pemuda masin saja. Namun tadi nampak antusias dari pengunjung yang membludak datang ke pasar tradisional ini.

Mengingat awal pembukaannya saja tadi banyaknya yang minat mendaftar dari masyarakat Masin terutama pedagang, dan saat ini sudah ada yang mendaftar ada 10 peserta. Kemarin dari pedagang kaki lima luar desa juga ada yang mau masuk, karena terkendala lokasi, sehingga belum dapat kami tampung,” terang Imam Santoso.

“Kedepannya kami akan membuka peluang yang lebih besar lagi dengan menambahkan stand, sehingga dapat mengakomodir minat masyarakat yang ingin menjual produknya di pasar tradisional desa Masin ini,”ujar Imam Santoso.

Kegiatan pasar tradisional akan kami laksanakan kedepannya satu bulan sekali, kemungkinan pada hari Jum’at Kliwon. Sehingga kalau di Batang ada minggon jatinan, di masin kedepanya mungkin ada kliwon Masinan. Kegiatan ini sebagai permulaan, jadi sementara kami laksanakan secara swadaya kepemudaan. Namun kedepannya kemungkinan ada administrasi uang kebersihan,” tandas Imam Santoso

“Untuk kedepannya agar menarik simpatik pengunjung ke pasar tradisional Masin, kami merencanakan kegiatan tambahan dengan membuat panggung hiburan teater Syekh Tolabudin dan juga seni tari kerajaan masin, namun sekarang belum ada panggungnya, mungkin satu atau dua bulan kedepannya barangkali baru bisa kami laksanakan” pungkas Imam Santoso.

Muzahron (27) warga desa Masin komunitas kepemudaan masin (karang taruna) menambahkan upaya pembukaan pasar tradisional masin dengan tujuan mengangkat tradisi budaya atau nguri – nguri budaya yang religius. Adapun yang menjadi kendalanya adalah ijin penyelenggaraan kegiatan tersebut. Bukan ijin saja ke tokoh sekitar Masin, namun juga kepada Abah Habib Lutfi,”

Karena kegiatan panggung hiburan bukan hanya tradisinya saja yang di tampilkan namun juga teater Syek Tolabudin. Sehingga terkait adanya pasar depan makam Syekh Tolabudin akan semakin meningkatkan sektor wisata religi,” pungkas Muhzaron.

Namun manakala panggung hiburan hanya diisi dengan teater saja tanpa ada tradisi lokal seperti tari kerajaan mahasin dan juga musik – musik tradisional lainnya, dikuatirkan minat pengunjung ke pasar tradisional masin makin sepi,” tutur Muzahron.

“Pasar tradisional ini sebagai wujud kepedulian pemuda masin dalam melakukan pemberdayaan masyarakat disektor peningkatan perekonomian masyarakat,”tandas Muzahrom.

Ahmad Tosir (41) Sekdes Masin warga RT.04 /RW.02, menyampaikan dalam candanya bahwa Masin ini desa semi kota. Lanjutnya, “Pertama – tama saya memberikan ucapan terima kasih dan apresiasi sebesar – besarnya, dan saya sangat bangga kepada para pemuda dan teman – teman masin yang memiliki pemikiran kreatif, inovatif dan positif dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat Masin,” tegas Ahmad Tosir.

“Pemerintah desa tentu akan mendukung dengan jalan melakukan pendampingan dan juga ikut mempromosikan pasar tradisional desa. “insya Allah kami akan mendorong adanya pasar tradisonal ini. Karena kegiatan ini sangat positif, sehingga disamping meningkatkan perekonomian warga sesuai dengan apa yang dicanangkan dari Presiden Jokowi meningkatkan sumber daya manusia (SDM). Dan kami berharap kegiatan ini dapat berjalan terus dan makin besar,” terang Ahmad Tosir.

“Memang momen pembukaan pasar tradisional dilaksanakan pada hari jum’at kliwon karena mudah diingat dan khususnya desa Masin pada Jum’at Kliwon ada kegiatan ibu – ibu ziarah di makam Syekh Tolabudin dan seluruh warga ikut semua.

Jadi momennya pas disaat masyarakat berkumpul disuatu tempat, sehingga para perziarah dapat membeli oleh – oleh baik jajanan maupun cenderamata di pasar tradisional ini. Karena memang letak pasar di depan makam Syeh Tolabudin.

“Harapan kedepannya desa Masin sebagai sentral kerajinan kulit, dapat memunculkan produk – produk kreatif dari tangan warga Masin. Sehingga akan makin menambah geliat perekonomian warga. Walaupun masin sebagai pusat kerajinan kulit juga tetap akan kita jaga dan pertahankan.(Sofyan Ari).

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.