Pengungsi Ahmadiyah Mataram Ditawarkan Tinggal di Rusnunawa


Mataram, redaksimedinas.com – Pemkot Mataram membuat kebijakan yang bisa mengayomi para pengungsi Ahmadiyah yang selama ini sudah bertahun-tahun tinggal sementara di pengungsian Asrama transito Mataram. Pengungsi Ahmadiyah diminta untuk kembali berbaur dalam pergaulannya dengan masyarakat. Warga Ahmadiyah yang selama ini terkungkung tanpa akhir di asrama penampungan ditawarkan pemerintah kota Mataram untuk tinggal di rumah susun sewa (Rusunawa).

Penawaran ini satu diantara alternatig pilihan lainnya yang bisa dipilih diantaranya diprogramkan untuk bertrnasmigrasi dan atau tinggal di rumah khusus yang dibuat pemerintah pusat.

Lalu Martawang Asisten I Setda Kota Mataram di Mataram, Rabu (21/2) menjelaskan, pemerintah pusat melalui Kantor Sekretariat Presiden akan mendatangi ketua pengungsi Ahmadiyah untuk bertanya terkait tiga tawaran pemerintah tersebut. Namun, untuk sementara ini pilihan tercepat adalah rusunawa. Pasalnya, terdapat beberapa kamar yang sekarang ini sedang kosong sehingga bisa ditempati oleh para pengungsi. Posisinya juga terpencar dan tidak berada dalam satu kompleks.
Menurut mantan Kepala Bappeda Kota Mataram ini, sebelumnya ada kesepakatannya dengan Sekretariat Kantor Kepresidenan dengan ketuanya Ahmadiah ini. Selain itu juga akan masuk ke masyarakat yang ada di Asrama Transito, mengajak mereka berdiskusi untuk memastikan pilihannya apa saja yang mereka mau. Termasuk dari Dinas Sosial Kota Mataram.

Dikatakan Martawang, begitu keluar dari Asrama Transito, warga Ahmadiyah harus berbaur dengan masyarakat dan tidak boleh hidup mengekslusifkan diri. Sementara bagi warga yang memilih untuk tinggal di rumah khusus masih akan menunggu proses pembangunan selesai. Sedangkan untuk warga yang memilih transmigrasi bisa tinggal sementara di Asrama Transito sebelum diberangkatkan. (Hrw)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.