Pelatihan Pamantapan Aplikasi Desa Nabung Saham (DNS) di Lampung Selatan

Lampung Selatan59 Dilihat

Lampung Selatan, medianasional.id – Kelas Analisis Teknikal Pembahasan Pemantapan Aplikasi dan Menentukan titik Support dan Resisten, di Galeri Investasi Desa Sidorejo Kecamatan Sidomulyo Lampung Selatan. Jumat 30 November 2019.

Dihadiri oleh Khoirul selaku pelatihan kelas pemantapan Aplikasi Desa Nabung Saham (DNS ) Lampung, anggota nabung saham dan tamu undangan dari kalangan petani, nelayan, pedagang, pelajar yang tinggal di lampung selatan.

Para anggota nampak antusias menghadiri pelatihan tersebut karena ilmunya sangat bermanfaat untuk kedepan di zaman digital ini.

“Kewajiban kita adalah membeli satu lot adalah seratus lembar saham dari 600 perusahaan contohnya perusahaan BRI, BNI yang tersebar di suluruh Indonesia. Keuntungan itu akan dibagikan di akhir tahun atau dividen pemengang saham warung atau pembuka tokoh. Kita belum dengar ada perusahaan yang bangkrut untuk investasi jangka pendek, investasi menengah dan investasi jangka panjang. Contohnya perusahaan Bank BRI, BNI, BCA, perusahaan Unilever, Indofood,” papar Khoirul saat menjelaskan pemantapan aplikasi.

“Sesama anggota saling bertanya kepada anggota nabung saham yang berada di ruangan galeri investasi karena sama-sama masih belajar untuk memahami Aplikasi tersebut,” ujar salah seorang anggota nabung saham.

Mengapa kita harus nabung saham?

– Saham di pasar modalwahana investasi yang diawasi OJK dan dilindungi oleh pemerintahan.

– Saham mudah ditransaksikan melalui smart phone.

– Tidak ada kewajiban rutin perbulan.

– Saham sangat aman karena tersimpan di rekening atas nama sendiri-

– Saham dapat diwariskan.

– Harga saham sangat terjangkau (dimulai Rp 50,- / perlembar dan bisa menabung mulai Rp 100.000).

– Salah satu program pemerintah.YUK nabung saham.

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) memproyeksi peningkatan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) menjadi Rp 5 triliun tahun ini, naik dari Rp 3 triliun estimasi perolehan pada 2018.

Dalam riset yang dibuat Korea Investment & Sekuritas Indonesia (KISI) menyebutkan EBITDA ini didorong kenaikan penjualan nickel dan feronikel di tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu.

Riset KISI menyebutkan, pada 2019 penjualan nikel akan naik menjadi 8 juta ton dari 6,3 juta ton pada 2018 dan feronikel diperkirakan akan meningkat menjadi 30.280 ton, naik 10% year on year (YoY).

Selain itu, penjualan bauksit juga akan dinaikkan menjadi 3,2 juta ton di tahun ini, naik signifikan dari penjualan tahun lalu yang hanya mencapai 850 ribu ton saja.

“Pabrik baru feronikel akan mulai beroperasi pada semester kedua 2019, dan akan meningkatkan kapasitas produksi tahun ini sebesar 5 ribu ton dari sebelumnya 27 ribu ton,” tulis Riset KISI, dikutip CNBC Indonesia, Kamis (21/2) kemaren di Jakarta

Sentimen positif lainnya adalah rencana akuisisi PT Vale Indonesia Tbk (INCO) oleh induk usahanya, PT Inalum (Persero) melalui Antam. Meski demikian, belum ada mandat dari pemerintah kepada Antam untuk melakukan akuisisi tersebut. (amin padri )

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.