Patroli Malam Kota Tikep Dinilai tidak Efektif

Maluku Utara171 Dilihat
Rustam Umar

Tidore, medianasional.id – Semenjak Kota Tidore Kepulauan ditetapkan sebagai salah satu kota yang menjadi rawan penyebaran Covid-19, bahkan dengan angka pasien positif yang semakin hari semakin melunjak, maka aktivitas masyarakat pun semakin dibatasi. Salah satu kebijakan yang diterapkan oleh Pemkot Tikep adalah Patroli Malam.

Biasanya Patroli Malam dilakukan sekitar pukul 22.00 WIT, dengan sejumlah Aparat Kepolisian Kota Tidore kepulauan melakukan Patroli Malam untuk membubarkan aktivitas masyarakat yang sedang berkerumunan, terlihat begitu tegas membubarpaksakan keramaian tetapi sangat tidak efektif sebagai tindakan edukasi dan penyadaran pencegahan covid-19.

ADVERTISEMENT

Menurut Rustam Umar, salah satu Mahasiswa asal Kota Tidore kepulauan, Meningkatnya jumlah pasien Covid-19 di Kota Tidore Kepulauan seharusnya di sikapi oleh Satgas Gugus Kota bersama Pemkot Tikep secara serius, tidak boleh mengandalkan Patroli Malam sebagai media untuk membatasi aktivitas berkerumun masyarakat pada malam hari semata. Jika pemberlakuan jam malam tidak disertai dengan pembatasan aktivitas pada siang hari, khususnya di tempat keramaian seperti Pasar dan tempat Wisata maka hanya sebatas omong kosong, Minggu (28/6/2020).

“Seharusnya Pemberlakuan Jam Malamo di pikirkan oleh pemkot dan satgas Kota tikep dengan format yang lebih memadai yang bisa melibatkan masyarakat setempat secara langsung, sehingga merangsang kesadaran masyarakat untuk aktif dan terlibat langsung dalam memutuskan mata rantai penyebaran covid-19” tuturnya

laki-laki yang biasa di sapa utam itu mengatakan bahwa Hal ini bisa terlaksana, jika di setiap Kelurahan di bentuk Pos Ronda yang di jaga oleh Satgas Kelurahan bekerjasama dengan Polsek atau Babinsa yang ada di kelurahan masing-masing. sehingga mudah di kontrol aktivitas masyarakatnya. Karena sejauh ini, pemberlakuan Jam Malam di Kota Tidore hanya mengandalkan gabungan TNI Polri yang sebatas mengontrol aktivitas masyarakat di sepanjang jalan raya, padahal dari soasio sampai rum, jalan raya hanya satu jalur sedangkan banyak jalan belakang yang tidak di kontrol.

“Untuk itu disarankan kepada satgas dan Pemkot Tikep, jika mau seriusi penanganan Covid-19 maka penting untuk memantau keaktifan satgas kelurahan yang telah dibentuk di tiap kelurahan, jangan hanya mengandalkan Patroli Malam. Karena sekali lagi tidak efektif, bahkan patroli malam bisa mengundang tindakan represif kepada masyarakat. lebih baik Memaksimalkan kinerja satgas dari kelurahan sampai kota sebagai keharusan yang mesti di pikirkan matang-matang oleh Pemkot Tidore Kepulauan,” pungkasnya. (an)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.