Paguyuban Dom – Dil Yogyakarta Sayangkan Penyebutan “Wartawan Gadungan” Dalam Pemberitaan di Beberapa Media Online

DI.Yogyakarta169 Dilihat

Bantul, medianasional.id – Wartawan media Online Yogyakarta yang tergabung dalam wadah Paguyuban Dom – Dil Yogyakarta sayangkan beberapa pemberitaan yang beredar beberapa waktu yang lalu terkait adanya salah satu oknum wartawan media online di Yogyakarta yang melakukan tindakan penipuan.

Seperti diketahui dalam pemberitaan di beberapa media online yang beredar menyebutkan oknum salah satu wartawan tersebut “Wartawan Gadungan”, sedangkan oknum wartawan tersebut memiliki kartu tanda anggota sebuah media online lokal.

ADVERTISEMENT

Bahkan sebelumnya Ia juga tergabung dalam salah satu asosiasi wartawan online nasional di Jogja.

“Setahu saya beliau ini pernah satu asosiasi dengan kami di salah satu asosiasi wartawan online di Jogja, bahkan dalam asosiasi tersebut dia sebagai ketua cabang untuk Kabupaten Bantul,” ucap mencho selaku koordinator paguyuban dumdil, Jumat (01/12/2023).

“Saya cuma menyayangkan sebutan “wartawan gadungan” dalam pemberitaan yang beredar beberapa waktu yang lalu di beberapa media online tersebut,” lanjutnya.

Lebih lanjut Mencho meminta agar penggunaan kata “wartawan gadungan” tersebut diubah atau diperhalus karena setahu dia, SU memang wartawan dari salah satu media online lokal.

“Saya tidak tahu maksudnya apa dengan bahasa “wartawan gadungan” tersebut, dan bahasa itu toh bisa diperhalus dengan kalimat oknum wartawan atau apa lah yang tidak terlalu frontal,” tandasnya.

Sementara itu hal senada juga diungkapkan oleh salah satu calon anggota legislatif DPRD Provinsi DIY dapil Gunungkidul dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Eko Londo.

Menurutnya ungkapan tersebut harus diluruskan.

“Ya semua harus di cek dulu kebenarannya, apakah dia ini wartawan dari perusahaan media online tersebut atau bukan, baru kita bisa menjudge seperti itu. Jangan sampai justru malah mencederai atau menyudutkan yang lain.Kalau memang dia ber KTA dan resmi pewarta dari perusahaan media online, ya kurang pas kalau dikatakan wartawan gadungan,” paparnya.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.