Padi Menjadi Komoditi Unggulan Desa Sawahjoho
Batang – medianasional.id
Desa Sawahjoho memiliki lahan persawahan kurang lebih 30 hektar sawah, yang di bagi tiga kelompok Serbadadi, Jaya Utama dan Margi Utomo, selain potensi pertanian padi. Ada juga jagung dan semangka yang kerap digalangkan oleh para petani dimusim kemarau, walaupun jumlah petani yang sudah menanam jangung dan semangka terhitung masih sedikit, dikarenakan biaya besar dan perawatannya yang cukup rumit,” ucap Siswoyo Kepala Desa Sawahjoho, Sabtu (17/1/19).
“Dituturkan Siswoyo Kades Sawahjoho, bahwa Sawahjoho bagian Utara kerap terjadi kendala pengairan air, karena lokasi plengsengan irigasinya roboh dan lokasinya bukan di wilayahnya, tapi masuk pedukuhan Kriyan desa Pesaren. Akibatkan aliran air menerobos mengalir lewat bawah, sehingga sebagian alirannya airnya tidak lancar mengalir sampai sawah Candiareng, Sijono dan Sawahjoho bagian Utara.
Harga padi dimusim penghujan mengalami penurunan berkisaran Rp. 370.000 perkwintalnya, dan di musim kemarau harganya lebih tinggi bisa mencapai Rp. 440.000 perkwintalnya,” jelasnya.
“Dijelaskan Siswoyo Kades Sawahjoho, bahwa dimusim kemarau para petani lebih diuntungkan, karena harga naik signifikan. Dimusim kemarau kendalanya, airnya kurang lancar, sehingga para petani menggunakan sumur bor, dan sungai.
Dimungkinkan sebagai sungai dari atas nampaknya tidak mengalir, tapi disitu ada sumber – sumber mata air yang bermunculan dari bawah pohon sekeliling sungai, yang dapat ditampung dan dinaikan kesawah.
“Siswoyo Kepala Desa Sawahjoho menuturkan bahwa pada bulan Agustus tahun 2017 kelompok Serbadadi mendapat bantuan gabah kurang lebihnya 2 ton dari Dinas Pertanian Kabupaten Batang,”katanya.
Lanjutnya, Siswoyo menjelaskan bahwa desanya juga memiliki sawah bengkok desa yang terletak di Kuripan Kota Pekalongan dengan luas persawahan 7,5 hektar, dan saat ini disewakan masyarakat setempat dan ditanami padi, hasil dari penyewaan tanah milik desa tersebut, digunakan untuk membantu pembangunan infrastruktur yang tidak dapat dianggarkan dari dana desa misalnya pembangunan masjid, madrasah (madin), dan yang kami lakukan beberapa bulan yang lalu ialah membantu kesejahteraan guru madin dan guru TK,” terang Siswoyo Kades Sawahjoho.
Tarsono Kadus Kepulen sekaligus ketua Gapoktan menjelaskan bahwa Gapoktan berdiri sejak tahun 1997 dari era mantan kepala desa Sawahjoho Sudarno. Gapoktan terdiri dari tiga kelompok yaitu kelompok serbadadi, jaya utama dan margi utomo. Gapoktan juga kerap melakukan bantuan kepada para petani dalam bentuk pemberian bibit padi, jagung dan alat – alat pertanian,” ucap Tarsono.
Suud (54) RT.10 warga pedukuhan Plumbungan Desa Sawahjoho menuturkan bahwa pertanian padi sudah dari dulu menjadi komoditi unggulan masyarakat setempat, apalagi saat – saat sekarang di musim penghujan ini,” ucapnya lirih.
“Dituturkannya bahwa menanam padi cukup mudah, dan selama 6 bulan atau setengah tahun dapat ditanami padi dua kali, dan 6 bulan berikutnya musimnya sudah kemarau bisa ditanami jagung , semangka, singkong, ketela, kacang panjang yang tidak membutuhkan pengairan air yang lebih,” ucapnya polos. (Sukirno)