Padi Menjadi Komoditi Unggulan Desa Sawahjoho

Batang164 Dilihat

Padi Menjadi Komoditi Unggulan Desa Sawahjoho

Batang – medianasional.id
Desa Sawahjoho memiliki lahan persawahan kurang lebih 30 hektar sawah, yang di bagi tiga kelompok Serbadadi,  Jaya Utama dan Margi Utomo, selain potensi pertanian padi. Ada juga jagung dan semangka yang kerap digalangkan oleh para petani dimusim kemarau, walaupun jumlah petani yang sudah menanam jangung dan semangka terhitung masih sedikit, dikarenakan biaya besar dan perawatannya yang cukup rumit,” ucap Siswoyo Kepala Desa Sawahjoho, Sabtu (17/1/19).

ADVERTISEMENT

“Dituturkan Siswoyo Kades Sawahjoho, bahwa Sawahjoho bagian Utara  kerap terjadi kendala pengairan air, karena lokasi plengsengan irigasinya roboh dan lokasinya bukan di wilayahnya, tapi masuk  pedukuhan Kriyan desa Pesaren. Akibatkan aliran air menerobos mengalir lewat bawah, sehingga sebagian  alirannya airnya tidak lancar mengalir sampai sawah Candiareng, Sijono dan Sawahjoho bagian Utara.

Harga padi  dimusim penghujan mengalami penurunan berkisaran Rp. 370.000 perkwintalnya, dan di musim kemarau harganya lebih tinggi bisa mencapai  Rp. 440.000 perkwintalnya,” jelasnya.

“Dijelaskan Siswoyo Kades Sawahjoho, bahwa dimusim kemarau para petani lebih  diuntungkan, karena harga naik signifikan. Dimusim kemarau kendalanya, airnya kurang lancar, sehingga  para petani menggunakan  sumur bor, dan  sungai.

Dimungkinkan sebagai sungai  dari atas nampaknya tidak mengalir, tapi disitu ada sumber – sumber mata air yang bermunculan dari bawah pohon sekeliling sungai, yang dapat ditampung dan  dinaikan  kesawah.

“Siswoyo Kepala Desa Sawahjoho menuturkan bahwa pada bulan Agustus tahun 2017  kelompok Serbadadi mendapat bantuan gabah kurang lebihnya 2 ton dari Dinas Pertanian Kabupaten Batang,”katanya.

Lanjutnya, Siswoyo menjelaskan bahwa desanya juga  memiliki sawah bengkok desa yang terletak di Kuripan  Kota Pekalongan dengan luas persawahan 7,5  hektar, dan saat ini disewakan masyarakat setempat dan ditanami padi, hasil dari penyewaan tanah milik desa tersebut, digunakan  untuk membantu    pembangunan infrastruktur yang tidak dapat dianggarkan dari dana desa misalnya pembangunan  masjid, madrasah (madin), dan yang kami lakukan beberapa bulan yang lalu ialah membantu kesejahteraan guru madin dan guru TK,” terang Siswoyo Kades Sawahjoho.

Tarsono Kadus Kepulen sekaligus ketua Gapoktan menjelaskan bahwa Gapoktan berdiri  sejak tahun 1997 dari era mantan kepala desa  Sawahjoho Sudarno. Gapoktan terdiri dari tiga  kelompok  yaitu kelompok serbadadi,  jaya utama dan margi utomo. Gapoktan juga kerap melakukan bantuan kepada para petani dalam bentuk pemberian bibit padi, jagung dan alat – alat pertanian,” ucap Tarsono.

Suud (54) RT.10 warga pedukuhan Plumbungan Desa Sawahjoho menuturkan bahwa pertanian padi sudah dari dulu menjadi komoditi unggulan masyarakat setempat, apalagi saat – saat sekarang  di musim penghujan ini,” ucapnya lirih.

“Dituturkannya bahwa  menanam padi cukup mudah, dan selama 6 bulan atau setengah tahun dapat ditanami padi dua  kali, dan 6 bulan berikutnya musimnya sudah kemarau  bisa ditanami jagung , semangka, singkong, ketela, kacang panjang yang tidak membutuhkan pengairan air yang lebih,” ucapnya polos. (Sukirno)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.