Opini : Pilwako Ternate, Ketulusan 4 Kandidat Untuk Masa Depan

Maluku Utara101 Dilihat
Ilustrasi

Ilustrasi Pilwako Ternate

Sebelum menorehkan huruf per-huruf mejadi kata hingga di narasikan untuk di tuliskan menjadi sebuah kalimat dan kalimat menjadi sebuah pengertian. Maka perkenankanlah penulis untuk mengutarakan kisah yang pernah terjadi di salah satu wilayah Negara Bagian Amerika Serikat, tepatnya di Kota MICHIGAN yang dengan sontak mengundang perhatian masyarakat dunia pada tahun 2005 silam. Dikisahkan ada seorang anak laki-laki yang berumur 18 tahun yaitu MICHAEL SESSIONS yang berasal dari keluarga sederhana dan berkarismatik.

Sementara dalam keseharianya, pria umuran belasan tahun itu di kenal sebagai penjual pitza demi menunjang kebutuhan hidup, sekolah dan membantu orang tuanya. Namun kebiasaan lainnya, ia suka membantu pekerjaan rumah, dalam hal ini menyapu, menyirami pekarangan, mencuci mobil di rumah-rumah yang sudah menjadi langganan pitzanya. Hingga tanpa di duga dari hasil pekerjaan itu tersebar dan menjadi modal sosial baginya untuk hidup dan tumbuh menjadi pria dewasa di Kota Tersebut.

Setelah itu dengan bergulirnya waktu, datanglah seorang wanita pengusaha mapan yang juga merupakan salah satu langganan pitzanya mendatangi rumahnya dan meminta untuk maju dan bertarung pada pemilihan walikota Michigan pada waktu itu.

Dari permintaan wanita mapan ini, membuat si pemuda sangat terkejut namun dari hasil pembicaraan yang sangat menyita waktu, akhirnya si pemuda tersebut memahami dan bersedia mengikuti yang diminta masyarakat Michigan via si wanita mapan ini.

Atas persejutuan itu, si wanita mapan beserta timnya langsung mempersiapkan segalanya yang terkait dengan syarat pra-syarat sebagai calon walikota sampai pada persiapan donasi. Oleh karena itu, masyarakat Michigan kala itu sangat mengharapkan adanya sebuah perubahan dan itu sangat di percayakan pada sosok anak muda ini dengan jiwa yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Sebab menurut masyarakat akan membawa warna baru dan mengakhiri dekade-dekade frozen politic kota Hillsdale, politik yang kaku, beban tukar budi dan tukar gadai untuk kepentingan elit oligarky yang sangat menghambat progresifitas.

Dengan semangat persatuan masyarakat Michigan saat itu, akhirnya kekuasaan oligarky dapat di tumbangkan dengan sosok pemimpin yang Humanis yakni MICHAEL SESSIONS.

Para pembaca yang budiman dari kisah singkat diatas yang sempat diuraikan oleh penulis, marilah kembali pada negeri kita khusus-nya Kota Ternate yang di cintai ini, karena kepemimpinan yang bersifat oligarky dan sejenisnya akan berdampak tidak menguntungkan pada masyarakat, sehingga perlu adanya untuk mengevaluasi setiap pasangan calon kepala daerah yang ikut dalam kompetisi demi menjadi pemimpin rakyat. Dan jika salah dalam memilih pemimpin daerah, maka selain mendapat dosa, kita juga telah menghianati diri kita sendiri dan daerah.

Oleh sebab itu dalam menuju tanggal 9 Desember 2020 yang tinggal menghitung hari, perlu di cermati dengan saksama dari ke Empat Paslon demi menjadi pemimpin kota Ternate lima tahun kedepan ke arah yang lebih baik.

Dengan adanya berbagai problematika yang terjadi khususnya di Kota Ternate, penulis merasa perlu untuk menyampaikan narasi ini ke publik agar semua bisa memilih dan memilah mana yang terbaik dari ke Empat Paslon ini untuk memimpin Kota Ternate.

Apakah MAJU………?
Apakah TULUS……..?
Apakah MHB GAS…….?
Apakah YAMIN ADA…?

Hal ini apabila kembali pada kisah Michael Sessions sang Walikota Michigan di negara bagian Amerika Serikat dengan latar belakang kehidupan yang sederhana, bukan dari keluarga konglomerat dan bukan pula dari keluarga bangsawan, tetapi TAKDIR telah mengantarkan dia ke kursi walikota Michigan dan itu bukan KEBETULAN.

Benarkah kisah SESSI ini bisa terjadi lagi di pemilihan walikota Ternate.? kita tunggu tanggal mainnya. Hal ini tentunya diketahui latar belakang kehidupan serta karier dari ke Empat Kandidat masing-masing dan jika hati Nurani telah berbicara, maka sudah harusnya memiliki cara pikir yang berbeda, sehingga dalam memilih pemimpin tidaklah bertolak dari berapa duit yang diberikan, berapa banyak janji yang akan di dapati dari kelompok, berapa banyak proyek yang akan di raih dan lain-lain sebagainya. Sehingga apabila cara pikir ini ditinggalkan, maka penulis yakin dan percaya kualitas pemimpin nantinya yang terpilih akan sangat bermutu untuk Kota Ternate.

Untuk itu dari sisa waktu yang ada ini, marilah gunakan sebaik mungkin untuk berpikir lebih jernih dengan hati yang tulus tanpa ada tendensi apa-apa agar pilihan nanti bisa tepat sasaran, sesuai konstitusi dan aqidah pada siapa amanah ini harus di berikan.

Janganlah memperbiasakan dengan sistem pemilih yang pragmatis, suku, ras dan sebagainya karena itu nantinya juga bisa menimbulkan dekadensi moral yang akan berjalan dalam lima tahun sekali disetiap pemilihan kepala daerah.

Untuk itu marilah bersama-sama menghilangkan tradisi buruk terhadap many politik dan lain-lain, agar tercipta figur pemimpin yang bermutu, berwibawa, berkharisma, dan berdiri diatas kaki rakyat, demi membela kepentingan orang banyak.

Siapakah DIA

Jawabannya pasti kita semua sudah tahu,……mana di antara 4 Kandidat yang terbaik dari yang lebih terbaik karena dari masing-masing Kandidat mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing dapat di lihat dari tecrekornya dari setiap Kandidat, apa itu terkait dengan aspek sosial, pengalaman, karier dan yang lain sejenisnya. Hal ini semua sudah tentu kita dapat menilainya, dan sebagai pemilih yang cerdas sudah pasti pilihan itu harus jatuh pada siapa.

Jawabannya kita tunggu di tanggal 9 Desember 2020. Apa yang akan terjadi,……TAKDIR atau KEBETULAN.

Penulis Chaken/Red

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.