Opini : Peran Pemuda Yang Hilang

Maluku Utara142 Dilihat
Mahdi Muhammad

Kaum muda yang belajar di sekolah maupun perguruan tinggi, telah menganggap dirinya terlalu tinggi dan pintar. Namun Pada akhirnya hanya melebur seperti masyarakat biasa bukan ilmiah, yang hanya bekerja dengan cangkul dan memiliki cita-cita sederhana. Maka, lebih baik pendidikan itu tidak diberikan.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 tahun 2009 tentang Kepemudaan itu adalah pengakuan untuk sejarah perjuangan bangsa Indonesia yang telah mencatat peran penting pemuda saat pergerakan Budi Utomo di tahun 1908, Sumpah Pemuda tahun 1928, Proklamasi Kemerdekaan tahun 1945, bahkan pergerakan pemuda, pelajar, dan mahasiswa tahun 1966, sampai dengan pergerakan mahasiswa pada tahun 1998 yang telah membawa bangsa Indonesia memasuki masa reformasi.

Hal ini membuktikan bahwa pemuda mampu berperan aktif sebagai garda terdepan dalam proses perjuangan, pembaruan, dan pembangunan bangsa kearah yang lebih baik.

Peran pemuda saat ini dianggap telah hilang, padahal pemuda memiliki peran fungsi, karakteristik, dan kedudukannya yang strategis dalam menentukan perubahan bangsa yang terkandung dalam Pancasila dan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dengan berasaskan Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan, kebangsaan, kebhinekaan, demokratis, keadilan, partisipatif, kebersamaan, kesetaraan, dan kemandirian.

Pemuda juga di atur dalam UU NO 40 Tahun 2009 dengan kesempatan kepada setiap warga negara yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun demi mengembangkan potensi, kapasitas, aktualisasi diri, dan cita-citanya. Bahkan diberikan jaminan dan kepastian hukum atas Uu tersebut kepada Pemerintah dan pemerintah daerah untuk mengintegrasikan program kepemudaan.

Tidak lepas dari itu, Kaum muda memiliki sosok generasi yang akan melanjutkan perjuangan kaum tua yang lemah, bahkan kaum muda memiliki sosok penahan arus gelombang perubahan sosial saat ini.

Kaum muda acuh tau (nggak peduli amat)

Kaum muda ini hanya memiliki kesehariannya dengan berkumpul bersama teman-teman di kafe-kafe, taman –taman dan tempat rekreasi lainnya. Dengan tujuan perkumpulan itu hanyalah mewacanakan tren jaman, diantaranya mengenai stail-stail para fens, baik stail korea , cainha, amerika dan juga indonesia. kaum muda ini juga memiliki kesadaran problem sosial dibawa rata-rata (minim kesadaran sosial).

Kaum muda pekerja keras (freedom)

Tipe kaum muda ini sangat luar biasa karena mandiri dalam menjalani hidupnya, suka bergaul, baik terhadap sesama, suka membuat kekacaun,dll. Kaum muda ini juga memiliki ciri yang konyol. Apabila merasakan kelelahan dalam suatu pekerjaan solusinya adalah harus meminum minuman keras (captikus) sebagai daya dobrak mengembalikan kekuatan fisik yang lemah (sebagian pemuda), Kelihatan konyol namun mungkin suda menjadi kebiasaan.

Kaum muda berprofesi Sebagai mahasiswa

Tipe kaum muda ini adalah sangat luar biasa dan juga luar binasa, Dimana cemohan ini bisa saja benar dan bisa saja keliru. bagi kaum muda yang berprofesi seperti ini juga memiliki beragam watak, krakter dan pola pikir. Ketika kita mengatakan bahwa mahasiswa adalah tiang penyangga rakyat, namun mahasiswa saat ini hanya tinggal nama menurut sejarah perjuangan kaum muda tapi bukan untuk sekarang.

Daya dobrak perjuangan adalah isi kepala, jalannya adalah buku dan ruang diskusi tapi entah kenapa semua itu menjadi elergi. (ingat, ini bukan nasi yang basi). Isi kepalamu akan memberi tawaran dengan kondisi sosial saat ini, memilih menyesuaikan, diam, ataukah melawan dan Sisahnya kaum muda manakah yang akan menjadi tongkat penyangga rakyat.

“Apa yang anda lakukan hari ini merupakan kunci kebaikan ataupun juga kehancuran hari esok untuk bangsa. Lakukanlah yang terbaik untuk hari ini”catatangenerasibangsa.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.