Obral Janji, Sekda Malut Dihadapan Nakes RSUD Chasan Boesoirie

Maluku Utara340 Dilihat

Medianasional.id

Ternate – Setelah berbagai wacana untuk melaksanakan pertemuan antara Sekertaris Daerah (Sekda) Provinsi Maluku Utara bersama para ratusan Tenaga Kesehatan (Nakes), akhirnya pertemuan resmi dilangsungkan di aula Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Chasan Boesoirie Ternate.

Dalam pertemuan tersebut dihadiri oleh Sekda Provinsi Maluku Utara, Samsuddin Abdul Kadir, Kepala Inspektorat Nirwan, Kadis Kesehatan, Plh RSUD Chasan Boesoirie, Alwia Assagaf, bersama perwakilan para Nakes (dokter dan perawat).

Sekertaris Daerah Provinsi Maluku Utara, Samsuddin Abdul Kadir dihadapan perwakilan nakes disampaikan pada rapat tersebut adalah untuk mencari jalan keluar atas permasalah yang terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah Chasan Boesoirie.

Ia juga menyampaikan situasi saat ini memang ada terjadi permasalahan sistem atau belanja antara nilai pendapatan dan nilai belanja yang di kelola oleh BLUD, dimana situasi tersebut menyebabkan terjadinya kekurangan anggaran, dimana situasi ini kemudian menyebabkan kesulitan blud untuk pembayaran TPP Nakes.

Sementara dikatakan, pihaknya kemudian di tuntut untuk mengatasi Masalah ini, sehingga gubernur mengarahkan untuk meminjam uang apabila belum terselesaikan.

“Gubernur meminta agar segera lakukan peminjaman, tetapi setelah berbicara dengan bank kemudian setelah bernegosiasi ternyata bisa di proses oleh bank namun tidak bisa di bayar oleh bank di Ternate melainkan harus di Ambon, dan kita tetap akan berupaya,” katanya.

“Diharapkan tetap bersabar dan menunggu proses dari bank,” sambungnya.

Olehnya itu, dikatakan lanjut Pemerintah daerah telah mengambil alih pembayaran TPP RSUD Chasan Boesoirie Ternate ke Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Utara tahun anggaran 2023.

“Dan kita akan take over selamanya, tapi yang sebelumnya itu kita investigasi dulu sehingga setelah di laporkan kita bisa melihat manajemennya kesalahannya siapa dan nanti kita lihat kesalahannya dalam melaksanakan sehingga ada sanksinya,” ucapnya.

Atas perihal inilah, ia menginginkan agar saling percaya karena sama sama berniat baik, dan ia pun percaya bahwa yang dilakukan nakes saat ini adalah dalam rangka niat baik untuk mendapatkan haknya.

“Saya juga ingin bapak ibu mempercayai, kami mempercayai kita semua yang ada agar kita dapat menyelesaikan masalah ini,” ucapnya.

Ia juga meminta agar para Nakes dapat melakukan tugas masing masing, dimana apabila ada hal hal yang bisa disampaikan secara baik baik maka sampaikan sehingga bisa terselesaikan masalah.

“Saya berharap agar kita bisa berkoordinasi untuk menyelesaikan masalah ini ,” tuturnya.

Meski demikian, salah satu perwakilan perawat mempertanyakan soal kepastian untuk pembayaran TPP, namun masih saja disampaikan oleh sekda untuk menunggu proses pengajuan ke bank.

Sementara lebih mirisnya, ada salah satu dokter menyampaikan setelah masalah ini muncul, ternyata ada dewan pengawas RSUD Chasan Boesoirie. Dan ia mempertanyakan selama ini dewas dimana seharusnya kalau muncul di tahun 2020, seharusnya bisa direm biar masalah ini tidak sampai pada 12 atau 15 bulan ini. Alhasil pertanyaan tersebut Masi saja belum direspon oleh sekda Maluku Utara, hingga pertemuan selesai.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.