Lampung Utara – Begitu miris kondisi saat ini di kabupaten Lampung Utara (Lampura), selain dari kemacetan pembayaran uang-uang dan PHO, Lampura mempunyai hampir ribuan proyek tanpa papan informasi.
Di kelilingi oleh mulai dari Dak, BlockGrant sekolah dan proyek dinas PUPR, yang menjamur tetapi selalui ditemui tanpa plang informasi, apalagi pengerjaan proyek tersebut asal-asalan.
Masyarakat yang bingung akan proyek siluman tersebut langsung turun dan ingin tahu dari mana asal proyek tersebut, seperti dilansir pada gerbanglampura.co, Selasa (26/9) salah satunya proyek yang terletak di Kecamatan Abung Tinggi, YM (45) warga Kecamatan Abung Tinggi sangat menyayangkan proyek yang dikerjakan asal-asalan, saat memberikan keterangan kepada awak media.
“Saya bingung di mana-mana ada proyek pekerjaan namun tak ada papan informasi, mana pekerjaan pemborong asal lagi, kalau begini pekerjaannya maka mutu jalan kami tidak akan lama ini mah, satu bulan saja sudah hancur lagi,” ujar YM.
“Apakah pihak pengawas atau konsultan tidak ikut mengawasi. Kalau begini kami warga di sini merasa dirugikan, masak proyek jalan tambah banyak debu, mana bolong-bolong, pelebaran ya pelebaran dong tapi kasih mutulah”, cetusnya.
“Kalau ini jelas sangat merugikan warga dan Pemerintah Daerah, kepada Kadis PUPR dan Bupati Agung Ilmu Mangkunegara untuk mengecek pekerjaan para pemborong di Kecamatan kami Abung Tinggi. Kalau memang Bupati mau dipilih kembali, kami bersyukur pembangunan masuk ke kampung kami, tapi kalau asal-asalan gini lebih baik nggak usah saja”, tegas YM kepada media.
“Dan saya lihat juga sepertinya pemborong tidak pamit ke desa kami, dari mana asal proyek atau pemborong sengaja biar bisa kerja asal-asalan. Harapan saya tolong lah bupati dicek, kami ini masyarakat ingin jalan dan bangunan yang bermutu bukan jalan tambah hancur, uang negara pun merugi kalau begini”, tutup YM.
Sampai berita ini diterbitkan, pihak pemborong atau CV belum bisa dikonfirmasi terkait proyek jalan yang asal asalan. (Der)
