Menuju Pringsewu Bersahaja

Lampung115 Dilihat
Pringsewu, redaksimedinas.com – Maraknya bisnis cabe cabean atau yang lebih di kenal bisnis esek esek terutama di lingkungan pendopo Pringsewu, tugu gajah hingga ke Rest area, hal tersebut tentunya menjadi sebuah agenda penting bagi pemerintah daerah dan aparat keamanan setidaknya bisa mengurangi atau meminimalisir kenakalan remaja dan membersihkan adanya bisnis haram.
Menilai bahwa citra kota Pringsewu bercampur aduk hari ini dengan pola manusia yang suka latah, terkadang latah kasus kemanusiaan Rohingnya, Palestina, mal praktik, kisah dhuafa, cafee prostitusi dan selalu saja ada hal yang menjadi buah bibir untuk kota Pringsewu yang membuat masyarakat antusias dalam membicarakannya, yang padahal sejatinya kota ini “sedang terus” berupaya untuk berbenah menuju kota peduli dengan pendidikan agama yang notabene Pringsewu di pimpin seorang ulama besar. Namun tentunya hal ini tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Banyak elemen yang harus dirangkul untuk menuju kota Bermartabat, dimulai dari elemen masyarakat dalam melaporkan bila mana terjadi pelanggaran hukum, elemen pemuka agama dalam mengkampanyekan anti maksiat, elemen guru sekolah yang menolak pacaran untuk para siswa/i nya, elemen pejabat yg menindak tegas tempat maksiat di dalam kawasan kekuasaannya, elemen santri yang terus menegur dengan persatuannya, baru kemudian langkah menuju kota bersih dari maksiat akan terlaksana.
Kasus demi kasus membumi karena masyarakat awam menilai pemerintah kurang tegas menyikapi hal pelanggaran hukum hingga berdampak pada merebaknya prostitusi yang terjadi dalam beberapa tahun ini. Seharusnya ini disikapi tegas oleh pemerintah sesuai dengan hukum yang berlaku.
Peningkatan kerja sama antara pihak kepolisian dan tokoh agama, tokoh masyarakat sebagai eksekutor pun seyogyanya harus disugesti dengan rasa cinta kepada tugas agar langsung menindak lanjuti setiap kesalahan yang terjadi. Sehingga masyarakat tidak sepele dengan lembaga tersebut.
Target Pringsewu kota bersahaja ke depan, kita terus mengajak para pemuda untuk terus mengisi halaqah-halaqah pengajian, majelis ta’lim remaja putri dan muslimah yang mana ini semata untuk menghindari para pemuda terkhusus di kota Pringsewu agar terhindar dari pergaulan bebas dan prostitusi menuju kota peduli Pringsewu bersahaja. ( Jum)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.