Menteri Perindustrian Akan Resmikan Pabrik Coklat di Wonokerso

Batang78 Dilihat

Batang, medianasional.id Pabrik Pengolahan Kakao atau Pabrik Coklat yang sekarang sudah beroperasi namun peresmiannya masih terkendala waktu, Awalnya mau diresmikan oleh Orang nomor satu di negeri ini Presiden Ir. Joko Widodo di bulan Desember tahun 2018 lalu namun terkendala, akhirnya yang akan meresmikan Pabrik Coklat tersebut Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada Rabu (30/1/2019).

Informasi akan diresmikannya Pabrik Coklat di Desa Wonokerso, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang tersebut di benarkan oleh Sekda Nasikhin saat ditemui di kantornya dan Sekda pun berdoa semoga sesuai dengan agenda yang telah di rapatkan. Rabu, 16/1/2019.

Lebih lanjut Nasikhin mengatakan, Persemian Pabrik Coklat tersebut rencana awal akan dihadiri Menristekdikti Muhammad Nasir karena sebagai kegiatan industri yang mengembangkan pembelajaran atau Teaching Factory, Rektor UGM Panut Mulyono dan juga Dirjen Perkebunan Kementrian Pertanian.

“Adanya Pabrik coklat di Kabupaten Batang ini nantinya akan menjadi geliat petani Kakao yang sangat baik sekali dan luar biasa karena selama ini petani kurang bergairah mengurus lahan Coklatnya sehingga produksi panen berkurang, dengan adanya pabrik Coklat ini gairah untuk menanam Kakao kembali petani pasti lebih bersemangat karena pabriknya sudah dekat,” Ungkap Nasikhin.

Pabrik coklat yang berada di area seluas 2,8 hektar dan luas bangunan fisiknya mencapai 4000 meter persegi dan berada di tengah perkebunan seluas 165 hektar. Sumber dana pembangunan pabrik tersebut didapat dari Kementerian Perindusterian dengan menelan biaya Rp 105 miliar.

Dengan adanya Pabrik Kakao tersebut masih sangat membutuhkan bahan baku untuk memenuhi target produksinya. Karena produksi kakao di Kabupaten Batang tidak mencapai 1 ton, hanya dikisaran 700 kilogram.

“Untuk itulah, Pemkab Batang bersama Universitas Gajah Mada (UGM) dan PT. Pagilran sebagai inisiator berdirinya pabrik Kakao akan selalu menggandeng dan akan memberdayakan masyarakat di Kabupaten Batang,” ungkap Nasikhin.

Dengan adanya Pabrik Kakao yang mengolah berbagai produk olahan coklat, tentunya akan membuat pengembangkan UMKM dan destinasi wisata, khususnya wisata kampung coklat, hal ini bisa mendukung program Bupati Wihaji dan Wakil Bupati Suyono dengan One Vilage One Produk (OVOP).

“Pemerintah Kabupaten Batang melalui program Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) meriintis destinasi wisata kampung coklat dengan berbagai produk olahan coklat, ini bisa mendukung Visit To Batang 2022,” harapan Nasikhin.

Ada 30 warga masyarakat sekitar pabrik yang kita berikan pelatihan, tenang tata cara membudidayakan tanaman Coklat agar memiliki kemampuan dan samangat untuk mengembangkan wirausaha di bidang olahan kakao menjadi produk turunan yang lebih variatif dan sesuai dengan kebutuhan pangsa pasar.

Sekda Nasikhin menjelaskan bahwa, “Petani kakao akan diberdayakan kembali agar lebih semangat memelihara kebun kakao yang sudah ada dan didorong untuk mengembangkan kebun kakao dengan peremajaan tanaman dan perluasan lahan, sehingga produksi biji kakao akan meningkat untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri coklat melalui Badan Usaha Milik Rakayat ( BUR). ”

Reporter : Puji_Leksono
Editor : Puji_Leksono

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.