MENGENAL MUSEUM LAMPUNG “RUWA JURAI” SEBAGAI WISATA SEJARAH & KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT LAMPUNG

Bandar Lampung936 Dilihat

Bandar Lampung, medianasional.id — Mahasiswa Perjalanan Wisata Politeknik Negeri Lampung (MPW POLINELA), melakukan observasi langsung ke Museum lampung (RUWA JURAI) dan melakukan analisis survei kepada wisatawan yang pernah berkunjung ke Museum Lampung yang berada di Jl. ZA. Pagar Alam No.64, Gedong Meneng, Kec. Rajabasa, Kota Bandar Lampung, Lampung 35141, selasa (07/11/2021)

ADVERTISEMENT

Dari hasil survei tersebut Mahasiswa Politeknik Negri Lampung (POLINELA) mendapatkan bahwa sebagain besar pengunjung didominasi oleh anak muda dengan usia 17-25 tahun.

Tujuan dari pembuatan survei tersebut guna mengetahui bagaimana kepuasan konsumen dalam berkunjung ke Museum Lampung, hasil ini nantinya akan menjadi bahan pertimbangan untuk perbaikan dan peningkatkan kualitas pelayanan di Museum Lampung.

Museum Lampung adalah lembaga tempat perawatan, pengamatan dan pelestarian benda-benda material hasil budaya manusia serta alam dan lingkungan yang ada di provinsi lampung yang berisi benda-benda peninggalan bersejarah.

Museum Negeri Lampung diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. Fuad Hasan pada tanggal 24 September 1988. Peresmian museum Lampung bertepatan dengan peringatan Hari Aksara Internasional yang dipusatkan di (PEKOR) Way Halim, “Ruwa Jurai” yang diabadikan sebagai nama museum ini diambil dari tulisan “Sang Bumi Ruwa Jurai” dalam logo resmi Provinsi Lampung.

Saat berkunjung ke museum ini wisatawan dapat melakukan penelitian, belajar, dan Rekreasi, wisatawan juga dapat berswafoto dengan koleksi – koleksi yang terdapat di museum, namun wisatawan dilarang untuk menyentuh koleksi yang ada didalamnya guna menjaga keaslian benda-benda bersejarah agar tidak rusak. Dibalik kelengkapan koleksi yang ditawarkan Museum Lampung ini untuk dipelajari, ternyata biaya yang dikeluarkan untuk bisa masuk cukup terjangkau. Cukup mengelurkan biaya Rp.1.000 untuk anak-anak, Rp.2.000 untuk mahasiswa dan Rp.5.000 untuk orang dewasa.

Keistimewaan dari museum lampung sendiri, yaitu karena keunikan koleksi-koleksi bersejarah yang menjadi ciri khas dari adat istiadat provinsi lampung, koleksi museum juga termasuk benda peninggalan masa Kerajaan Sriwijaya dimana Lampung masuk ke dalam wilayah kekuasaannya, ada beberapa peninggalan kerajaan Sriwijaya yaitu berupa naskah kuno di atas daun lontar, arca, baju besi pengawal kerajaan, pakaian adat berusia puluhan tahun, keramik, perhiasan kuno, dan uang benggol.

Didalam museum juga terdapat koleksi yang ditampilkan antara lain koleksi benda budaya yang mewakili dua Komunitas adat dan budaya yang dominan di Lampung, yakni (Saibatin) dan (Penyimbang / Pepadun), kedua komunitas adat dan budaya ini masing-masing memiliki kekhasan dalam hal ritual adat dan budaya serta perangkat atau aksesoris alat pegang pakai, seperti kain tradisional khas Lampung, kain tapis. Rangkaian ritual kedua komunitas adat dan budaya masing-masing ditampilkan berurutan, mulai dari ritual lapahan, bedu’a, kelahiran, cukuran, asah gigi menjelang dewasa, pernikahan, hingga ritual kematian dan sebagainya, museum ini juga menyimpan beberapa peninggalan Radin Intan yang merupakan pahlawan Lampung dan keturunannya, seperti senjata dan lainnya. (Rls/REZA)

Penulis : Heru Andaya,Tresnowati dan Wiwin Elisa Dwiyani (Program Studi D3 Perjalanan Wisata Politeknik Negeri Lampung)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.