Masyarakat Tanyakan alasan Pemotongan BLT DD Desa Kotaraja, PEMDes Bungkam

Lombok Timur – Pemerinth Desa (Pemdes) Kotaraja, Kecamatan Sikur, Lombok Timur diduga melakukan pemotongan dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) terhadap sejumlah masyarakat penerima asal Desa tersebut, (9/08/2022).

Hal itu mencuat setelah munculnya beberapa keluhan dari masyarakat. Sejumlah masyarakat mengeluh, lantaran dana yang semula didapat sejumlah Rp. 900 ribu, namun diduga dipotong oleh pihak Desa dengan alasan yang tak jelas.

ADVERTISEMENT

“Saya menerima uang Rp. 600 ribu. Kepala Wilayah setempat sempat bilang, “side dapat 900 tpi di potong 300″ saya juga tidak tau alasan pemotongan itu, karena semua penerima di Desa Kotaraja di potong,” kata salah seorang warga penerima inisial ( P ) dihubungi media ini.

Hal serupa juga disampaikan ( M ), tidak berbeda dengan ( P )dirinya mengakui hanya menerima Rp. 600 ribu, dimana seharusnya yang ia terima sebanyak Rp. 900 ribu, karena terhitung selama tiga bulan dan setiap bulan dihitung Rp. 300 ribu.

“Dipotong Rp. 300 ribu kata pihak Desa, untuk alasannya kami tidak tau,” cetusnya.

Dana BLT yang seharusnya dapat meringankan beban warga, malah diduga menjadi ajang tempat oknum pemdes meraup keuntungan. Sehingga hal itu dikeluhkan masyarakat, khusunya penerima dari program itu.

Salah satu kepala wilayah di Desa kotaraja dihubungi media ini menyampaikan, info tersebut tidak jelas asal usulnya. Lantaran pembagian BLT itu sudah berlangsung  bulan Juli kemarin.

“Mohon maaf, ini info darimana?? Karna Penerimaan BLT sudah dibagikan beberapa minggu yg lalu,” katanya.

Ditanya terkait benar atau tidaknya pemotongan tersebut, kepala wilayah tersebut tidak menjawab dan bungkam.

Sementara itu salah satu staf di Desa tersebut ketika dihubungi dan ditanya terkait itu, ia membenarkan adanya pemotongan itu. Dikatakannya kisaran yang di potong beragam, mulai dari Rp. 200 ribu sampai dengan Rp 300 ribu.

“Memang benar kalau tidak salah, kisarannya 200 sampai 300 ribu,” katanya.

Pun ketika ditanya terkait benarnya pemotongan itu atas  perintah pimpinan di Desa, dirinya tidak mengelakan.  “Ya seperti itulah dari pemdes sendiri. Artinya ini perintah langsung dari pimpinan,” imbuhnya.

Sementara itu terkait dengan alasan pemotongan dana BLT itu, dirinya menegaskan tidak tahu sama sekali alasannya.

“Tidak tahu. Untuk jumlah keseluruhan kemarin sekitar Rp. 972 juta untuk BLT DD ini,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.