Masyarakat  Desa Pateng Halbar Tolak Polres Jemput Pasien Positif Covid-19

Maluku Utara61 Dilihat
Aksi Penolakan oleh keluarga dan Masyarakat Desa Payo Tengah (Pateng) saat Polres Halbar hendak menjemput dua Pasien Positif Covid-19

Jailolo, medianasional.id – Masyarakat Desa Payo Tengah (Peteng) Kecamatan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat (Halbar) menolak pihak Kepolisian Resort (Polres) Halmahera Barat menjemput dua pasien positif asal Desa tersebut.

Anggota Polres Halbar yang dipimpin langsung oleh Wakapolres dan Kasat Intel pada saat turun keDesa Pateng bersama tim medis dari Puskesmas Jailolo untuk menjemput dua pasien positif Covid-19, namun sayangnya upaya dari Polres dan Tim Gugus Tugas (Gustu) sia-sia, karena mendapat penolakan dari warga maupun keluarga pasien yang diduga diakibatkan karena pelayanan tidak sesuai yang mengakibatkan kedua pasien mengalamai kelaparan hingga menghunumgi keluarganya seperti yang diberitakan media ini sebelumnya.

”Kami minta dinkes turun langsung dan membuat jaminan, bukan polisi yang turun jemput adik adik kami seperti teroris,”teriak Fadli Husen saat berhadapan dengan anggota Polres Halbar, Minggu (17/5).

Fadli menambahkan, dinas kesehatan harus turun memberikan penjelasan dan memberikan jaminan, jika pasien positif kembali di bawa ke Rumah Susun (Rusun) ASN di Desa Acango, karena jangan sampai pasien kembali mengeluh, karena pelayanan yang tidak maksimal.

”Jadi kami minta Dinas Kesehatan Halmahera Barat harus turun ke pateng, karena adik kami bukan teroris, sehingga harus polisi yang turun jemput,”cetusnya.

Sementara Kepala BPBD Imran Lolori dikonfirmasi menyatakan, tim Gustu Kabupaten telah berupaya menjemput dua pasien positif, namun mendapat penolakan dari warga dan keluarga pasien.

” Pada pirinsipnya kami mengikuti protocol kesehatan untuk menjemput pasien, namun ditolak oleh keluarga pasien,”katanya.

Imran mengaku, untuk fasilitas di Rusun saat ini sudah disiapkan, bahkan kekurangan yang ada dalam kamar pasien juga sudah dilengkapi.

”Yang kita hadapi ini musibah, sehingga berbagai kekurangan bisa dikomunikasikan dengan baik untuk bisa dilengkapi, jangan jadikan musibah ini sebagai pertikaian, karena musibah ini semua dapat imbasnya, jika tidak ditangani dengan baik,”pungkasnya. (Ann)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.