Mahan Tapis Margakaya & Rumah Produksi Sewu Perca Rejosari Diresmikan

Pringsewu149 Dilihat
Pringsewu medianasional.id — Dua infrastruktur program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) di Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu diresmikan oleh Bupati Pringsewu. Masing-masing yakni Rumah Produksi Mahan Tapis Margakaya dan Rumah Produksi Sewu Perca Rejosari.
Bupati Pringsewu Sujadi saat meresmikan kedua infrastruktur pendukung livelihood atau Program Peningkatan Pendapatan Masyarakat berbasis Komunitas
(PPMK), yang dipusatkan di  Rumah Produksi Mahan Tapis Margakaya, Selasa (8/2/22) mengatakan kedua fasilitas tersebut merupakan hasil kegiatan skala lingkungan program Kotaku sebagai bagian dari PPMK, dimana sebelumnya juga dibangun infrastruktur serupa, yakni Rumah Produksi Olahan Keripik dan Galeri Pemasaran ‘Oemah Sewu’ di Pringsewu Timur dan Greenhouse ‘Hidro Agung’ di Pekon Jatiagung, Kecamatan Ambarawa.
Bupati pada acara yang dihadiri anggota Komisi I dan III DPRD Pringsewu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Masykur Hasan, Kadis PUPR Imam S.Raharjo, Kadis PMP Eko Sumarmi, Kasatker Pelaksanaan Prasarana Permukiman Provinsi Lampung Syukron Fikri, Koordinator Kotaku Pringsewu M.Ridwan, Camat Pringsewu Moudy Ary Nazolla beserta Kapekon Margakaya Abidin dan Kapekon Rejosari Khotmanudin serta tokoh masyarakat setempat, berharap kedua infrastruktur yang dibangun dari program Kotaku tahun anggaran 2021 ini, akan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar sebagaimana visi dari program PPMK yakni ‘Meningkatkan pendapatan masyarakat dengan tetap menggunakan pola Padat Karya’, sehingga betul-betul membawa keberkahan bagi seluruh masyarakat Pringsewu. “Saya juga meminta kepada Kepala Pekon Margakaya dan Rejosari agar selalu memantau dan mendampingi agar bangunan tersebut betul-betul membawa kesejahteraan dan kemaslahatan bagi masyarakat”, pintanya.
Sementara itu, Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman Provinsi Lampung Syukron Fikri mengatakan persoalan kekumuhan wilayah tidak melulu terkait infrastruktur, tetapi juga berpangkal pada kegiatan ‘livelihood’ masyarakatnya, yang menggambarkan bagaimana masyarakat memiliki kekuatan dan sumberdaya untuk meningkatkan kualitas hidup khususnya di bidang ekonomi. “Oleh karena itu, Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah Provinsi Lampung berupaya untuk membantu infrastruktur pendukung hal tersebut, khususnya di Kabupaten Pringsewu”, ujarnya.
Dikatakan Syukron, capaian kegiatan livelihood di Kabupaten Pringsewu cukup membanggakan diperlihatkan oleh program ekonomi bergulir eks PNPM Mandiri Perkotaan yang kini bertransformasi menjadi program Kota Tanpa Kumuh.
Mahan Tapis Margakaya dibangun di atas lahan hibah masyarakat seluas 700 meter persegi, terdiri dua lantai, dengan ukuran lantai satu 225 meter persegi dan lantai dua 160 meter persegi dengan nilai Rp 1 milyar ini, dapat dimanfaatkan para pelaku usaha kerajinan kain tapis di pekon setempat, yang seluruhnya berjumlah 50 orang (10 KSM).
Sedangkan Rumah Produksi Sewu Perca Rejosari, dibangun di atas lahan seluas 625 meter persegi milik pemerintah pekon setempat, dengan luas bangunan 198 meter persegi satu lantai dengan nilai Rp 700 juta ini akan dimanfaatkan bagi 25 orang pengrajin (5 KSM). (*/ Jum )

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.