Batang, medianasional.id – Dalam rangka meningkatkan literasi baca sisiwa dan memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Batang ke – 52 Tahun, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Batang menggelar Lomba bercerita Tingkat Kabupaten Batang di Pendopo Kantor setempat Rabu ( 4/4).
Kepala Dinas Pepustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Batang Rahmat Nurul Fadilah mengatakan, Lomba bercerita untuk memeriahkan Hari jadi Kabupaten Batang ke-52 tahun yang akan jatuh pada tanggal 8 April, kegiatan ini juga untuk memperteguh guru dan siswa untuk gemar membaca.
“ Dengan gemar membaca maka mereka akan bisa bercerita, sehingga hari demi hari gemar membaca dapat teraktualisasikan dalam bentuk bercerita,” Kata Rahmat Nurul Fadilah
Ia juga mengatakan lomba bercerita dengan tema ke khasan kebudayaan lokal daerah, hal ini untuk mendukung agar budaya lokal tetap berkembang di tengah – tengah masyarakat, karena tidak dipungkiri kemajuan informasi teknologi juga berdampak prilaku dan budaya masyrakat.
“ Literasi baca masayarakat Indonesia sangatlah rendah dan masuk dalam urutan ke – 60 di dunia tingkat membacanya, maka kita berusaha menggugah masyrakat untuk gemar membaca dengan lomba bercerita,” kata Rahmat Nurul Fadilah
Untuk peserta lomba lanjutnya, di bagi menjadi dua ketegori yaitu guru dan siswa SD yang masing – masing Kecamatan di wakili oleh satu orang guru dan satu orang siswa, sehingga masing – masing perwakilan ada 15 guru dan 15 siswa.
“ kita sudah sediakan piala dan uang pembinaan bagi pememenang lomba baca puisi sebagai penyemangat peserta lomba,” Kata Rahmat Nurul Fadilah
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Batang Ny, Kuslantasih Wihaji mengatakan Lomba Bercerita memiliki arti dan makna startegis bagi pembinaan dan pengembangan budaya membaca, menulis serta menumbuhkan rasa percaya diri untuk berani bercerita.
“Perlu kita pahami dan ketahui bersama bahwa apa yang kita kerjaakan dengan tekun dan bersungguh – sungguh, pasti akan bisa berjalan dengan baik meraih sukses,” Kata Kuslantasih Wihaji
Dijelaskan juga penanaman pelestarian nilai – nilai budaya luhur sebagai peningkatan pengetahuan tentang cerita rakyat, perlu terus dikembangkan dan di tingkatkan melalui membaca, menulis dan bercerita.
“Dari situ banyak terkandung kesan dan pesan positif yang bisa di petik dan dijadikan suri tauladan bagi generasi muda,” Ungkap kuslantasih Wihaji
Di katakannya bahwa bercerita merupakan metode sekaligus media komunikasi yang menjadi tradisi dari generasi ke generasi, di harapkan siswa bisa bercerita dihadapan audiens, sehingga peserta lomba harus membaca berulang dan memahami isi dari buku tersebut.(Son/edo)