Konsep Wihaji Mengenai Transit Orientide Developmen Akan Segera Terealisasi

Batang49 Dilihat

Batang, medianasional.id Gagasan Bupati Wihaji dengan konsep transit oriented development (TOD) yang berlokasi di Km 369, Desa Kedawung, Banyuputih, Batang, Jawa Tengah menemui titik terang.
Keseriusan Bupati Wihaji dalam memperjuangkan masyarakat dan pelaku UMKM terdampak jalan tol membuahkan hasil. Pasalnya sudah di tanda tanganinya kerjasma dengan PT. Perkebunan Nusantara sebagai pemilik lahan.

” Penandatangan MOU kerjasama Pembangunan Daerah dengan PT. Perkebunan Nusantara menjadi keseriusan dan keperpihakan pemerinrah terhadap masyarakat terdampak jalan tol,” kata Bupati Wihaji Usai penandatangan Mou di Semarang Senin,28/01/19.

Di perencanaan usulan TOD ini bolak balik sampai tiga kali ketemu Presiden Joko Widodo, lanjutnya, karena ini harus diperjuangkan demi kemajuan Kabupaten Batang.

“TOD tidak hanya sebagai Rest area tapi menggabungkan antara tempat istirahat, wisata dan UMKM yang terintegrasi, yang rencananya menjadi kota baru,” jelas Wihaji.

Dirinya juga meminta setelah penanda tanganan perjanjian kerjasama ini secepatnya bisa dibangun sesuai dengan tahapan dan regulasinya. Karena Kementrian Pekerjaan umum sudaumahan Rakyat (PUPR) sudah menyetujuinya.

“kami akan undang Kementerian PUPR bagaimana teknis pembangunan, apakah Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah atau Penanam Modal Asing,” kata Wihaji.

Di terangkan pula bahwa ini merupakan proyek ratusan milyar sesuai dengan DED kami, konsep kami membangun news city karena sangat indah bisa melihat langsung view pantai dengan fasilitas wisata ekosistem biota laut, hotel, dan warung rakyat UMKM yang diperuntukkan bagi masyarakat Batang yang terdampak pembangunan jalan tol, pungkasnya.

Sementara itu Direktur PT. Perkebunan Nusantara Iryanto Hotagaol bahwa rencana TOD merupakan lahan khusus yang dulunya sebagai lahan karet, namun diawali pembangunan jalan tol maka konsep ini muncul dari Pemkab, karena dirasa azas manfaatnya banyak untuk semua pihak maka kami sepakat dan menyutujuinya.
“PT.PN siap mendukung pemerintah untuk azas manfaat ini, tapi kami tetap menjaga marwah BUMN untuk mencari untung,” katanya.

Kunci azas manfaat ini terletak pada UMKM terdampak jalan tol dikata Iryanto Hotagaol, sebagai unsur pendorong penguatan ekonomi rakyat walaupun nanti ada bisnis yang lain.
“Lahan yang digunakan seluas 157 hektar kita memiliki 3.000 hektar di kanan kiri tol, dan salah satu andalan pendapatan kami di PT.PN 9. Karetnya cukup produktif dan udaranya sangat sejuk disana,”jelas Iryanto Hotagaol.

Reporter : Puji_Leksono

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.