Kisah Korban Tipu Daya Q-Net Dari Medan (Part 17)

Jawa Timur924 Dilihat
Salah satu korban Q-Net yang berasal dari Medan.

Lumajang, medianasional.id – Kisah tragis ini ditulis oleh sebuah akun Facebook bernama @Benedicta Manik di sebuah grup bernama ‘korban Q-NET kota Medan’ dan selanjutnya dibagikan ke Facebook grup ‘Sahabat MAS’. Sang penulis menceritakan awal mula dirinya mengenal bisnis Q-NET adalah dari seseorang yang berasal dari Nias dan dikenal melalui social media, Sabtu (21/09/2019).

Saat itu, pelaku menawarkan kepada sang penulis sebuah pekerjaan di sebuah perusahaan yang bernama PT GSI di Kota Medan. Pelaku juga memberikan iming-iming gaji hingga 2,8 juta Rupiah belum termasuk lain-lain perbulan kepada korban. Sang penulis yang memang membutuhkan pekerjaan, sempat merasa janggal lantaran tak menemukan profil perusahaan tersebut setelah ia cari di laman pencarian Google. Namun lantaran dirinya memang sangat membutuhkan pekerjaan, sang penulis pun memberanikan diri untuk berangkat.

ADVERTISEMENT

Sang penulis pun menyiapkan sebaik mungkin untuk interview sejak 2 hari sebelum hari H. Dikatakan oleh pelaku, interview akan dilakukan pada hari Rabu dan Sabtu. Dirinya pun datang ke tempat yang bernama Amplas sekitar pukul 07.00 WIB. Namun setelah sampai di tempat tersebut, sang penulis tak dapat menghubungi pelaku. Dirinya baru berhasil menghubungi pelaku setelah 30 menit di tempat tersebut. Sang pelaku memberikan arahan kepada penulis agar datang ke depan Mapolsek Simalingkar. Ternyata disana sang penulis telah ditunggu oleh teman dari pelaku yang juga orang nias.

Dirinya pun diantar ke sebuah kosan di depan Polsek Simalingkar dan tepatnya di sebelah sebuah PAUD. Ternyata ditempat tersebut juga telah banyak berkumpul orang orang berpakaian seragam putih seragam. Saat ditanya penulis apakah juga akan datang interview, mereka hanya membalas dengan senyuman. Setengah di tempat tersebut, akhirnya sebuah angkot menghampiri mereka dan akan mengantarkan ke tempat yang katanya untuk ‘interview’.

Sang penulis sempat takjub dimana perusahaan tersebut sangat peduli kepada calon karyawan nya. Namun lamunan sang penulis tiba tiba buyar lantaran gambaran sebuah pabrik maupun perusahaan besar sirna setelah angkot tersebut masuk ke Asrama Haji yang berada di Jalan A.H Nasution. Setelah turun dari angkot, dirinya pun diarahkan ke sebuah ruangan seminar.

Dari situ sang penulis merasa sangat marah lantaran telah ditipu oleh seseorang yang dikenal melalui social media tersebut. Selain itu seseorang yang mengajak sang penulis untuk datang ke tempat tersebut juga tak menampak kan batang hidungnya. Akhirnya penulis pun berhasil menemukan pelaku tersebut dan memakinya habis-habisan. Pelaku hanya bisa meminta maaf dan mengatakan bahwa sang penulis tak akan mau datang jika dirinya mengajak secara terang terangan ke seminar tersebut.

Namun karena bujuk rayu dari pelaku, penulis pun mau mengikuti seminar hingga selesai. Dirinya juga hampir saja termakan bujuk rayu dari para motivator Q-NET lantaran apa yang dijelaskan menurut sang penulis seakan akan memang nyata. Bahkan dirinya semakin yakin akan bergabung saat ada salah satu teman semasa di bangku SMK nya dulu, maju sebagai motivator dan memamerkan berbagai macam kesuksesan nya. Padahal sang penulis sangat ingat teman nya yang bernama Irwandany Butar-butar tersebut termasuk hidup pas-pasan saat masih sekolah.

Sang penulis juga hampir mau menelfon keluarganya untuk meminta kiriman uang sebesar 10 juta Rupiah sebagai syarat bergabung dengan bisnis tersebut. Namun seper sekian detik sebelum menelfon keluarganya, dirinya sempat membuka akun instagram milik Irwandany, dan tak menemukan gambaran kehidupan hingar-bingar seperti yang telah ia presentasikan di depan seminar tadi.

Saat dirinya mendekat ke teman lamanya tersebut dan ingin menanyakan beberapa hal, si teman lamanya tersebut malah terkesan menghindar. Akhirnya penulispun menyadari bahwa semua yang dikatakan di seminar tersebut hanyalah kebohongan belaka setelah dirinya membuka mesin pencari Google dan menuliskan kata kunci PT Q-NET. Dalam pencarian tersebut, banyak ia temukan cerita miris yang ditulis korban Q-NET. Dirinya sangat bersyukur lantaran tak sampai terjerumus dalam bisnis penipuan tersebut.

Dalam pernyataan nya, Kapolres Lumajang AKBP DR Muhammad Arsal Sahban SH, SIK, MH, MM yang juga merupakan putra daerah asli Makassar menghimbau kepada masyarakat agar lebih memilah jika mendapatkan tawaran pekerjaan. “Modus dari para leader Q-NET untuk mendatangkan calon mangsa ke seminar adalah dengan janji pekerjaan di sebuah perusahaan. Saya menghimbau agar masyarakat Indonesia lebih bisa memilah mana pekerjaan yang sekiranya logis dengan pekerjaan yang hanya bermodus dan berujung penipuan. Harapan saya kepada para korban Q-NET agar datang ke Mapolres terdekat untuk membuat laporan Polisi. Laporan tersebutlah yang dapat memperkuat bukti bahwa PT Q-NET adalah perusahaan yang bergerak dibidang tipu menipu masyarakat” terang pria yang menyelesaikan gelar S3 di Universitas Padjajaran Bandung tersebut.

Reporter : nrt

Editor : Sunarto

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.