Kerusakan Jalan Menjadi Momok Derita Masyarakat Desa Pejambon
Batang – medianasional.id
Desa Pejambon terletak di wilayah kecamatan Warungasem, dan saat ini kondisi akses jalan sangat memprihatinkan, sebagai akses jalan kabupaten alternatif terdekat rute Batang ke arah Pandansari dan Warungasem dan sebaliknya.
Kondisi jalan sedemikian parah belum ada tindakan ataupun langkah nyata pemerintan kabupaten dalam menanganinya. Kondisi demikian mengakibatkan lajunya pertumbuhan perekonomian terhambat dan tidak merata secara menyeluruh, (16/1/19).
Kondisi kerusakan jalan sudah nampak parah fatal, kurang lebih sudah 4 tahunan jalan dan drainase yang rusak tersebut dibiarkan saja tanpa ada langkah konkrit dan nyata memperbaiki, apalagi membangun kembali. Kondisi kerusakan yang ada menambah potret suramnya pemerataan pembangunan infrastruktur untuk kesejahteraan warga masyarakat.
Dituturkan Surono (55) tahun warga dukuh Pejambon, menyampaikan sehingga lelah dengan janji – janji para Bupati yang terdahulu, yang kerap disampaikan akan segera membangun, namun juga ditunggu – tunggu gak ada buktinya sampai beliau purna juga gak ada perbaikan apalagi pembangunan,”ucapnya.
Rata – rata yang dibangun malah daerah – daerah pegunungan, malah seolah – olah desa Pejambon bukan bagian kabupaten Batang,” tuturnya.
Dilanjutkan, saya berharap Bapak Wihaji Bupati Batang yang sekarang beda dengan Bupati yang sudah – sudah, harapannya ya Bapak Wihaji segera membangun kampung kami, kasihan warga sini kalau berangkat kepasar, ke sekolah ataupun yang kerja pabrik dan kesawah kerap terkendala dengan kondisi jalan yang rusak.
“Ditambahkan Suwargi (60) tahun warga Pedukuhan Jambean Desa Kaliwareng menuturkan, bahwa adanya kerusakan jalan juga sangat menghambat lajunya perekonomian masyarakat yang akan menjual hasil pertanian, perkebunan dan peternakan ke pasar Pandansari,” tuturnya.
Bahwa kerusakan jalan sudah berlarut – larut dan makin dirasakan kendalanya bagi masyarakat desa Pejambon dalam segala aktivitas, kondisi jalan berlubang dan drainase yang rusak parah dan sebagian roboh menimpa saluran air sehingga tidak mengalir lancar, dan airpun naik kepermukaan jalan, sehingga acap kali mengakibatkan pengguna sepeda motor roda dua yang lalu lalang khusus pada musim penghujan banyak yang tergelincir, dan roboh. Kondisi demikian sangat berbahaya untuk keselamatan para pengendara dan pengguna jalan,” ujarnya.
“Disampaikan Suwargi harapannya Bapak Bupati segera mungkin memperbaiki jalan ini, karena masyarakat ingin merasakan hidup normal seperti masyarakat luar desa Pejambon pada umumnya, tambah Suwargi warga Jambean Desa Kaliwareng yang sedang buruh mencangkul disawah milik warga desa Pejambon yang kebetulan aliran airnya tertimpa drenasi yang roboh, sehingga alirannya air tidak jalan,” ucapnya.
“Ditemui di Kantor Desa Pejambon Kasturi Sekretaris Desa Pejambon menuturkan, bahwa jalan kabupaten yang rusak parah khususnya didesa Pejambon panjangnya kurang lebih 1,3 kilometer. Sedangkan kerusakannya juga melintasi beberapa wilayah desa tetangga di Kecamatan Warungasem diantaranya, desa Pejambon sendiri, Pandansari, Pesaren, Kaliwareng, Sariglaga. “Harapannya jalan – jalan tersebut segera diperbaiki, namun saya berharap yang dibangun dulu jalan utama Desa Pejambon karena kondisi sangat parah,” menuturkan sebagaimana harapan warga masyarakat Pejambon.
Padahal jalan kabupaten ini merupakan satu akses jalan penghubung yang terdekat. Saya berharap segera mungkin direalisasikan atau diaspal, mengingat kebutuhan masyarakat di bidang transportasi sangat utama, agar memudahkan bagi pengguna jalan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Pejambon.
“Dijelaskan Sekretaris Desa Pejambon Kasturi, bahwa kerusakan jalan sudah berjalan kurang lebih 4 tahun, besar harapannya pembangunan kedepannya jalannya lebih lebar, sampai tepi dranase, dan juga pembangunan drainase harus diutamakan.
Disampaikan Kasturi, bahwa dalam kuker tahun 2018 di desa Cepagan yang disampaikan oleh Kepala Dinas PU Kab. Batang mewakili Bupati Wihaji menyampaikan jalan utama Pasekaran sampai arah Pandansari akan dibangun di tahun 2019, dengan anggaran dana 1,7 milyar dari penetapan APBD bukan diperubahan, jelasnya, (Sukirno).