Keluarga Anti Money Politik Dan Politisasi Sara Dibentuk Bawaslu Pringsewu

Pringsewu290 Dilihat
Pringsewu Medianasional.id – Kapolres Tanggamus AKBP Hesmu Baroto, SIK. MM menghadiri sosialisasi pengawasan partisipatif & launching Keluarga Anti Money Politics & Politisasi Sara (Kampas) di Hotel Urbanstyle by Frontone, Pringsewu, Minggu (10/3/19).
Kegiatan digelar oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Pringsewu menggelar dan dibuka Wakil Bupati Pringsewu Dr. Hi. Fauzi didampingi Ketua Bawaslu Kabupaten Pringsewu Aziz Amriwan.
Acara ini juga dihadiri oleh Ketua Bawaslu Provinsi Lampung, Fatikhatul Khoiriyah, Dandim 0424 Letkol Arh. Anang Hasto Utomo, Asisten Bidang Pemerintahan Kabupaten Pringsewu Andi Wijaya, M.T. beserta beberapa pejabat terkait di Pemkab Pringsewu, jajaran Bawaslu dan KPU Pringsewu, serta stakeholders lainnya.
Kapolres AKBP Hesmu Baroto dalam penyampainnya mengungkapkan, sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan Bawaslu Pringsewu tersebut.
Sebab, menurutnya sangat membantu dalam menciptakan pemilihan umum 2019 baik Pilpres maupun Pileg yang bersih dan berintegritas.
“Harapannya, melalui kegiatan ini juga dapat menjadikan pemilu yang aman damai dan sejuk,” kata AKBP Hesmu Baroti disela kegiatan.
Hal sama diutarakan, Wakil Bupati Hi. Fauzi yang menyambut baik dilaksanakannya kegiatan tersebut dalam rangka untuk menciptakan pemilu yang bersih, jujur dan demokratis.
Dikatakan Wabup, untuk mewujudkan pemilu bersih dan berintegritas bukan hanya menjadi tanggung jawab KPU dan Bawaslu semata, namun juga tanggung jawab seluruh elemen masyarakat, disamping penyelenggara pemilu yang juga wajib menjaga intergritas, independen, serta bersikap adil.
“Melalui kegiatan ini mari bersama kita cegah money politics maupun politisasi SARA,” ajaknya.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Provinsi Lampung, Fatikhatul Khoiriyah juga mengapresiasi upaya yang di lakukan Bawaslu Pringsewu.
“Karena, tentu kita berharap apa yang dilakukan hari ini betul-betul bisa memberikan maknai lebih baik pada Pemilu 2019 kedepan di Pringsewu, ” ungkap Fatikhatul Khoiriyah.
Menurutnya, bahwa Kampas bisa menjadi pioner di provinsi Lampung ini baru pertama kali di kabupaten
Pringsewu.
“Dan kita menyadari betul bahwa keluarga itu adalah benteng pertama pembangunan moral bangsa. Kalau keluarga keluarga di Pringsewu sudah bertekad, berkomitmen, untuk bisa melawan politik uang dan politisasi SARA. Maka kita optimis Pemilu di Pringsewu bisa menjadi berintegritas dan sehat,” kata dia.
Dijelaskannya, Kampas yang dibentuk merupakan bagian dari pengawasan partisipasitif dengan melibatkan seluruh masyarakat untuk bisa bersama-sama mengawasi Pemilu 2019.
“Bagi saya mereka dapat lebih mengenal bahwa politik uang itu tidak baik. Uang itu bisa menghancurkan kita maka harus berani menolaknya uang dan politisasi sara. Baru mereka bisa mensosialisasikan kepada lingkungan mereka untuk bersama-sama melawan itu. Untuk itu bagi mereka yang menemukan adanya pelanggaran bisa segera melaporkan kepada pengawas Pemilu,” tegasnya.
Anggota Komisioner Bawaslu Pringsewu, Fajar Fahlevi mengatakan Kampas ini dibentuk merupakan masyarakat perwakilan dari sembilan kecamatan yang ada di kabupaten Pringsewu.
“Jadi, masyarakat diambil setiap perwakilan kecamatan dari Kepala keluarga yang terdiri dari suami istri. Kriteria mereka harus benar-benar tidak tergabung dalam kepengurusan parpol menjadi TS, atau keluarga caleg hingga orang-orang yang netral,” tegasnya. (JUM)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.