KENDAL- medianasional.id- Perlakuan tidak mengenakan diperlihatkan oleh pihak yang mengaku dari PLN (Perusahaan Listrik Negara) Jateng kepada Edi Prayitno, Wartawan MNC Group saat dirinya meliput gardu induk (GI) kaliwungu yang terbakar, Sabtu (10/07/21) kemarin.
Selain itu Ia juga dibawa ke pos keamanan, agar semua rekaman dan foto yang sempat diambil untuk di hapus. Tak puas, pihak keamanan juga memfoto wajah dan id card wartawan yang bersangkutan.
Terkait dengan peristiwa tersebut, Edi Prayitno saat di konfirmasinya mengatakan, bahwa dirinya telah meminta ijin kepada Manager ULP Kendal Novita Sari, untuk meliput kejadian tersebut.
Sesampai di lokasi kebakaran, Edi mengambil gambar dari jarak jauh, karena menggunakan zoom camera, namun tiba-tiba dirinya dibawa dan diseret ke pos keamanan.
“Ini adalah bentuk kekerasan dan intimidasi, serta usaha menghalang-halangi tugas wartawan saat menjalankan amanat UU,” terang Edi.
“Saya sudah sampaikan, bila memang tidak diperkenankan saya akan pulang dan tidak akan menayangkan peristiwa ini. Namun seseorang mengaku dari PLN Jateng menelepon dan kekeh meminta mmc untuk dihapus gambar dan videonya. Juga mengatakan, kalau saya ambil gambar tidak ijin berarti sama dengan maling,” ungkap Edi Prayitno.
Terpisah Ketua PWOI (Persatuan Wartawan Online Indonesia) Kabupaten Kendal, A. Khozin mengaku terkejut melihat sikap keamanan PLN Kaliwungu. Karena di era 4.0 masih ada SDM dari struktur perusahaan sekaliber PLN yang belum paham tentang tugas pokok dan fungsingsi wartawan.
“Sangat memprihatinkan, dan menyayangkan prilaku bar-bar mereka terhadap colega kami Edy Prayitno dari MNC Group Kendal,” terangnya.
“Maka itu APH harus sigap dan segera mengusut tuntas agar ke depan tidak lagi menjadi presedent buruk bagi kebebasan Perss di kendal,” tegasnya.
Seperti diketahui bersama bahwa pada hari Sabtu, (10/07/21) sekitar pukul 10.00 WIB ruangan 20 KV Gardu Induk PLN 150 KV Kaliwungu terbakar. Akibat kebakaran itu, hampir diseluruh wilayah pantura dan sekitarnya mengalami pemadaman listrik. Bahkan dibeberapa kecamatan, listrik baru menyala pada tengah malam.(AERO)
