Kedatangan Wihaji ke Desa Sendang Membawakan Keberkahan Bagi Masyarakat

Batang78 Dilihat

Batang, medianasional.id Dalam rangka kunjungan kerja Bupati Batang Wihaji bersama Wakil Bupati Suyono di Desa Sendang, Kecamatan Tersono Rabu (10/10) menjadi kebanggaan dan keberkahan bagi masyarakat setempat.

” Adapun kunjungan kerja Wihaji dan Suyono adalah sebagai langkah untuk mewujudkan imlementasi program Ngudoroso dua pasangan pimpinan daerah yang berkunjung dan singgah ke desa selalu bermalam di rumah warga. Tentunya kehadiranya pun membawa buah tangan dalam bentuk bantuan untuk masyarakat desa seperti bantuan kali ini dalam bentuk 375 kg beras untuk dibagikan kepada 25 kepala keluarga setempat. Dan ada juga bantuan dalam bentuk tabungan bagi para pelajar 10 siswa SD masing – masing menerima Rp. 250 ribu, adapun 10 siswa SMP masing – masing menerima sebesar Rp 500 ribu.

Dan bantuan dari bupati khusus bagi penyandang disabelitas berbentuk pemberian 60 kursi roda dan 61 alat bantu dengar, dan bantuan modal usaha keluarga miskin untuk 10 orang, 10 anak yatim piatu dan bantuan untuk rumah terkena bencana longsor sebesar Rp. 2 juta, rehab rumah warga rentan sosial dari PMI sebesar Rp. 10 juta.

” Dalam program Ngundoroso Wihaji juga menjanjikan bantuan rehab rumah tidak layak huni pada tahun depan yang telah mengakolasikan sebayak 15 unit Rumah untuk d Desa Sendang.

“Adapun alokasi anggaran tahun 2019 saya alokasikan untuk 15 RTLH dari awal permintaan bantuan 50 rumah,” kata Wihaji di hadapan ratusan warga Desa Sendang.

Dalam kesempatan ini, Ia juga menjelaskan dengan gamblang dan transparan bahwa kucuran uang Pemerintah untuk pembangunan Kecamatan Tersono 2018 mencapai Rp. 27 milar yang berasal dari dana desa, aspirasi dewan Kabupaten dan provinsi sehingga pembangunan infrastruktur harus sudah baik.

Dalam kesempatan ini, Marur warga Desa Harjowinangun Barat yang ikut hadir menanyakan bahwa beras sejahtera (Rastra) yang telah diterima masyarakat miskin berasnya tidak layak konsumsi. Ucapnya.

“Lanjutnya, Rastra yang warga kami terima tidak layak konsumsi, saya minta beras yang baik agar masyarakatnya sehat,” pintanya

Dalam kesempatan yang sama Suharyanti kepala SMPN 2 Tersono meminta bantuan penguat sinyal, karena sekolah saya mendapat bantuan seperangkat Teknolgi Informasi Komunikasi (TIK) untuk mlaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK)secara mandiri.

” Di sekolah kami belum ada jaringan internet kami harap Pemkab tanggap dan membantu pengadaan jaringan internet,” Pintanya

“Bupati Wihaji menjawab dan mengatakan bahwa beras sejahtera merupakan kebijakan dari pusat namun apabila ditemukan beras tidak layak konsumsi jangan diterima dan harap dikembalikan.

“Kebijakan Pemerintah pusat merubah bantuan rastra menjadi bantuan nontunai dengan menggunakan kartu kombo senilai Rp 110 ribu untuk transaksi di warung berupa beras, minyak gula dan kebutuhan pokok lainya,” jelas Wihaji.

Adapun permasalahan jaringan internet diakuinya ada beberapa desa yang lokasinya kosong untuk sinyal, namun demikian Pemkab akan berupaya secara maksimal dengan cara memasang beberapa penguat alat sinyal, terangya

Kontributor : Sukirno
Editor : Puji_Leksono

ADVERTISEMENT

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.