Kadisdik Jabar : “PTM Dimulai September”

Indramayu84 Dilihat

Indramayu, medianasional.id – Wakil Ketua Divisi Percepatan Vaksinasi Jabar, Atalia Praratya mengungkapkan, vaksinasi khusus untuk pelajar sudah dilakukan maksimal.

“Saya memberikan apresiasi, khususnya kepada SMKN 1 Indramayu yang hari ini telah melaksanakan vaksinasi secara kondusif,” katanya.

Vaksinasi ini, menurut Atalia, kaitannya dengan menciptakan herd immunity secara cepat.

“Semua yang kita lakukan saat ini adalah melindungi masyarakat, khususnya pelajar agar bisa segera melaksanakan pembelajaran tatap muka,” lanjutnya.

Kegiatan ini pun dirangkaikan dengan Pelantikan Ketua Tim Penggerak PKK, Ketua Dekranasda, Ketua Forikan, dan Pengukuhan Bunda Literasi, Bunda Genre, dan Bunda FAD Kabupaten Indramayu.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat (Jabar) selaku Ketua Divisi Percepatan Vaksinasi Jabar, Dedi Supandi bersama Wakil Ketua Divisi Percepatan Vaksinasi Jabar, Atalia Praratya dan Bupati Indramayu, Nina Agustina Da’i Bachtiar meninjau kegiatan vaksinasi di SMKN 1 Indramayu dan SMAN 2 Indramayu.

Vaksinasi ini, menurut Kadisdik, bagian dari percepatan melakukan tatap muka.

“Ada vaksinasi untuk Bapak/Ibu Guru dan siswa. Ini semua bagian dari percepatan pembelajaran tatap muka,” ungkap Kadisdik.

Di Jabar sekarang sudah 16 juta vaksinasi. “Kecepatan kita setiap harinya naik. Dari awal sekitar 200 ribu, ditambah vaksinasi massal kemarin (gebyar vaksinasi) sudah di 464 ribu per hari,” tutur Kadisdik.

Setelah tercapainya kecepatan vaksinasi ini, lanjut Kadisdik, sekolah sudah mulai bisa melakukan pembelajaran tatap muka (PTM). Namun, sekolah wajib menyediakan dua layanan, yaitu PTM dan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Tetapi bila ada kebijakan dari bupati, pemerintah provinsi atau pemerintah pusat tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), PTM berhenti sementara sesuai kebijakan tersebut.

“Jika melihat kondisi sekarang yang ada di Jabar, Alhamdulillah semuanya ada di level 2 dan 3. Maka, kita putuskan PTM dibuka awal September. Jadi, Senin depan sudah bisa dilakukan tatap muka,” jelas Kadisdik.

Kondisinya, jelas Kadisdik, diatur kebijakan sekolah.

“Harus ditegaskan, PTM ini adalah PTM terbatas dengan adaptasi kebiasaan baru (AKB). Harus tetap pakai masker, ditunjang sarana AKB lainnya. Yang mengatur semua pihak sekolah. Jika di sekolah ada kasus, dihentikan sementara. Sekolah akan menangani kasusnya,” tegas Kadisdik. (Riswandi)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.