Jembatan Beton Tanjung Belit Terendam

Jambi230 Dilihat

Bungo, redaksimedinas.com – Curah hujan beberapa minggu ini cukup tinggi di wilayah kabupaten Bungo dengan kondisi yang merata. Sebagai akibatnya beberapa aliran sungai di kabupaten Bungo banyak yang mulai naik yang membuat warga muai khawatir. Salah contohnya di Dusun Tanjung Belit yang dialiri oleh Sungai Batang Asam, apabila curah hujan cukup tinggi di daerah hulu, maka akibatnya jembatan beton di Sungai Batang Asam tersebut akan sulit dilalui.

ADVERTISEMENT

 

Selain banjir tentu akses jalan terputus antar Dusun, apalagi jembatan tersebut cukup vital karena menghubungkan beberapa Dusun bahkan antar provinsi.

 

Jembatan beton sungai Batang Asam yang dibangun oleh dana CSR PT.Kim dan dana Dusun Tanjung Belit ini merupakan urat nadi jalur penyeberangan antar provinsi yakni kecamatan Jujuhan kabupaten Bungo provinsi Jambi ke kecamatan Asam Jujuhan kabupaten Dharmasraya provinsi Sumatera Barat.

 

Jika musim hujan tiba jembatan yang panjang 60 meter ini selalu dihantam banjir bahkan seluruh badan jembatan tidak terlihat lagi oleh banjir.

 

Tepatnya hari kamis 23 november 2017 jembatan yang tinggi 3 meter dari pemukaan sungai Batang Asam ini dihantam banjir.

 

Banjir ini diakibatkan tingginya curah hujan di hulu sungai batang asam dan tumpukan material kayu bertumpuk di atas jembatan.

 

Irmanto dan Ridwan anggota BPD Dusun Tanjung Belit kepada media ini mengatakan bahwa jembatan beton sungai Batang Asam Tanjung Belit dihantam banjir.

 

“Air sungai Batang Asam mulai naik pada Kamis dini hari dan subuhnya jembatan sudah tenggelam dan arus transportasi terputus untuk kendaraan roda dua bisa terpaksa melewati jembatan gantung,” terang Irmanto, Kamis (23/11).

 

“Kalau kendaraan roda empat tidak bisa terpaksa jalur transportasi antar provinsi terputus,” lanjut Irmanto.

 

“Kami selaku mewakili masyarakat Tanjung Belit pada pemerintah kabupaten dan provinsi untuk membangun secepatnya jembatan beton yang ukuran tinggi lebih tinggi,” lanjut Irmanto.

 

“Jembatan ini sudah menjadi jalur transportasi antar provinsi yang 24 jam selalu di lalui oleh kendaraan juga jalur ke perusahaan PT.Kim dan PT.ATP,” beber Irmanto dan Ridwan.

 

Terlihat jembatan betonnya sudah tenggelam oleh air dengan kondisi sampah ataupun batang-batang pohon yang terbawa arus sungai yang mengakibatkan jembatan tersebut sangat kotor sehingga sulit dilewati bila air kembali surut.

 

Lain lagi warga yang ada di pinggiran sungai kepada media ini mengatakan bahwa bila terjadi hujan deras di hulu, maka di Dusun kami ini biasanya langsung banjir.

 

“Kalu hujan deras di hulu, jembatan beton tu pasti tenggelam dengan banyak sampah,” ujar salah seorang warga, Kamis (23/11).

 

“Kondisi ini cukup mengkhawatirkan karena selain terganggunya aktivitas, juga jembatan beton bisa saja rubuh atau rusak karena tidak sanggup akibat beban air yang deras dengan kondisi pohon-pohon yang besar terhambat oleh jembatan beton,” lanjut salah satu warga lainnya.

 

Dari pantauan media ini terlihat air sungai Batang Asam masih tinggi kedalamannya di badan jembatan setinggi 2 meter dan tumpukan kayu menjulang tinggi di badan jembatan. (is)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.