Raja Ampat, medianasional.id – Berdasarkan keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 572 Tahun 2018, tentang kebutuhan Pegawai Aparatur Sipil Negara di lingkungan Pemerintah kabupaten (Pemkab) Raja Ampat tertanggal 30 Agustus 2018, maka Pemkab Raja Ampat membuka kesempatan kepada Warga Negara Indonesia (WNI) yang berminat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Pemkab Raja Ampat.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD) Raja Ampat, Zainudin Ihamahu kepada sejumlah awak media di kantornya, Jalan Komplek Perkantoran Pemkab Raja Ampat, di Waisai, Raja Ampat, Papua Barat, Senin (11/3/19) pagi.
Menurutnya, untuk persiapan penerimaan CPNS formasi tahun anggaran 2018 yang dilaksanakan pada tahun ini (2019),pihaknya telah melakukan tahapannya sesuai dengan dengan apa yang sudah ditetapkan pada rapat di Manokwari, 1 Maret yang dihadiri seluruh Sekda dan Kepala BKD se-Papua Barat.
“Keputusannya sudah diberikan kepada seluruh bupati dan walikota se-Papua Barat,dan hari ini sudah kami umumkan,untuk itu tahapannya ada delapan,” kata Zainudin.
Dijelaskan, untuk tahapan pertama (1) pengumuman penerimaan, lima belas (15) hari kerja mulai tanggal 11 sampai dengan 29 Maret, tahap kedua (2), yaitu pendaftaran secara online terbatas ke sscasn.bkn.go.id pada tanggal 13 Maret sampai dengan 02 April.
Sementara untuk ketiga (3), lanjut Zainudin, pihaknya akan melakukan seleksi administrasi mulai 13 Maret-04 April, kemudian tahap keempat (4) pengumuman hasil seleksi administrasi pada 10 April, tahap yang kelima (5), yakni cetak nomor ujian secara online (5hari kerja) 11-17 April,dilanjutkan dengan tahap keenam (6) seleksi kompetensi dasar dan seleksi kompetensi bidang (CAT) (15 hari kerja), ketujuh (7) pengumuman kelulusan 10 Juni, untuk yang terakhir tahap kedelapan (8) pemberkasan bagi peserta yang dinyatakan lulus pada pengumuman kelulusan akhir juga 15 hari kerja, 13 Juni-03 Juli 2019.
Seleksi CPNS di lingkungan Pemkab Raja Ampat kali ini, delapan puluh persen diprioritaskan untuk WNI suku Papua, sisanya dua puluh persen untuk umum. Sambung Zainudin, sistem yang digunakan dalam seleksi, pihaknya tetap menggunakan komputer. Namun, offline karena untuk Papua Barat terbatas.
Dikatakannya, untuk formasi yang dibutuhkan diantaranya, tenaga guru delapan puluh delapan (88), tenaga kesehatan delapan puluh satu (81), tenaga teknis berjumlah seratus lima puluh satu (151), keselurahan yang dibutuhkan tiga ratus dua puluh (320) orang.
“Untuk persyaratannya bagi pendaftar CPNS di lingkungan Pemkab Raja Ampat, yaitu WNI yang memiliki KTP Provinsi Papua Barat,usia minimal delapan belas, maksimal tiga puluh lima tahun,” tandasnya. (Zainal)
